Tikus Putih Penghasil Uang di Ciamis

Tikus Putih Penghasil Uang di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Sabtu, 30 Sep 2023 09:00 WIB
Dendi menunjukkan tikus putih yang tengah dibudidayakan.
Tikus putih yang dibudidayakan Dendi. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Tikus adalah hewan pengerat yang dianggap sebagai hama dan menjijikan. Selain merusak tanaman padi, tikus juga membuat rumah menjadi terkesan kumuh. Namun di tangan orang yang tepat, tikus bisa menjadi sumber penghasil cuan.

Contohnya seorang pemuda asal Kabupaten Ciamis, bernama Dendi Sapurta (35), memilih budi daya tikus putih sebagai penghasilan utamanya. Penghasilan dari budi daya tikus itu bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.

Memanfaatkan bangunan bekas bengkel berukuran 6x4 meter di Dusun Landeuh, Desa Sadananya, Kecamatan Sadananya, Ciamis, Dendi melakukan budi daya tikus. Tapi tikus yang diternakkan Dendi bukan berwarna hitam atau liar. Ada tiga jenis tikus putih yang dia budi daya, yakni rat, mencit, dan asf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dendi sudah setahun lebih melakoni budi daya tikus dengan keuntungan bersih sekitar Rp 1,5 juta setiap panen. Menurut pemuda yang juga tercatat sebagai Petani Milenial ini, budi daya tikus lebih menjanjikan dibanding berternak ayam atau ikan.

Dendi mulai menggeluti budi daya tikus pada 2022. Ia diajak temannya yang terlebih dahulu menjalankan budi daya tikus. Ia melihat potensi cuan dari tikus sangat tinggi, khususnya untuk kebutuhan penelitian di lab kampus dan pakan reptil.

ADVERTISEMENT

Dendi akhirnya mencoba budi daya tikus dengan modal Rp 500 ribu. Modal itu ia belikan untuk indukan tikus putih, pakan, dan kandang. Dendi kemudian terus memperbesar modalnya dari hasil penjualan hingga akhirnya kini populasi tikusnya mencapai ratusan.

"Belajar otodidak, awalnya beli dua pasang, lalu berkembang biak. Alhamdulilah sekarang sudah lumayan banyak," ujar Dendi saat ditemui di kediamannya, Jumat (29/9/2023).

Dendi menunjukkan tikus putih yang tengah dibudidayakan.Dendi menunjukkan tikus putih yang tengah dibudidayakan. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)

Dendi menyebut potensi budi daya tikus di Ciamis menjanjikan, karena belum banyak yang tertarik. Permintaan pasar terhadap tikus putih dari labolatorium universitas dan para pencinta reptil cukup tinggi. Permintaan itu sampai saat ini belum dapat terpenuhi, sehingga didatangkan dari Bandung.

Menurut Dendi, tidak banyaknya orang tertarik untuk Budi daya tikus menjadi keuntungan tersendiri. Pesaing masih sedikit, sehingga ia dapat terus menyalurkan tikus-tikusnya ke pasaran.

"Memang belum banyak yang tertarik dipandang sebelah mata. Mungkin menurut orang budi daya tikus ini aneh dan menjijikan. Saya sudah coba ajak tapi memang tidak ada yang tertarik padahal menjanjikan dan hasilnya juga halal. Ini kan untuk penitipan dan pakan reptil seperti ular peliharaan," ungkapnya.

Bagi Dendi, budi daya tikus cukup mudah hanya diberi makan sama seperti pakan ayam sehari dua kali. Membersihkan kandang seminggu sekali. Panen bisa sesuai permintaan dari pemesan, tergantung kebutuhan untuk penelitian, pakan reptil dan juga untuk kebutuhan mancing.

"Memang kendala hanya pada pakannya yang cukup mahal. Jadi ke depan saya akan buat pakan sendiri. Juga lahan yang memang cukup kecil. Keuntungannya banyak, angka kematiannya kecil hanya 5 persen. Tikus putih juga tahan terhadap penyakit," ucapnya.

Meski keuntungannya belum mencapai jutaan dari budi daya tikus, namun bagi Dendi dalam setahun ini sangat menikmati. Dengan keuntungan dari budi daya tikus, berbagai kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads