Hadirnya online shop sempat membuat geliat pedagang pakaian di Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menurun. Akibatnya, penghasilan pedagang di pasar maupun di pusat belanja juga menukik tajam.
Kondisi itu contohnya dialami Yuni (40), salah seorang pedagang pakaian di Pamanukan Trade Centre (PTC). Menurutnya, menjamurnya berjualan secara langsung dengan menggunakan aplikasi membuat penjualan dagangannya menjadi sepi melompong.
"Dulu ketika ada marketplace seperti Shopee, Lazada itu tidak terlalu berpengaruh, masih ada pengunjung. Lalu setelah ada jualan lewat live TikTok itu sekarang mulai sepi," ujar Yuni, Rabu (27/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuni mengatakan, sebelum hadirnya gempuran online shop, dalam sebulan ia mengaku mendapatkan omzet Rp 4-8 juta dalam sehari. Namun, kini omzetnya yang anjlok.
"Padahal dulu saat ramai, saya pernah mencapai omzet sampai Rp 8 juta sehari. Sekarang sepi, omzet hanya Rp 1 juta," katanya.
Yuni juga mengungkap sempat mencoba mengikuti tren berjualan pakaian dengan menggunakan aplikasi. Akan tetapi, nyatanya hal tersebut belum bisa ia lakukan karena dinilai kalah dengan pesaing-pesaing dengan yang pengikut lebih banyak dari dia.
"Pernah coba live, tapi capek ngomong terus dan itu nggak laku. Banyak yang bilang kenapa nggak jual lewat online atau live, kenyataannya itu juga tidak mudah. Tetap kalah sama yang pengikutnya banyak, kalah sama yang banyak promonya," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Edwin, pedagang baju grosir dan eceran di pertokoan Pasar Inpres Pamanukan. Ia turut mengeluhkan kondisi pasar yang mulai sepi pengunjung. Bahkan pelanggan grosirnya yang biasanya datang seminggu sekali, kini datang dua hingga tiga minggu sekali.
"Sekarang ada yang beli aja alhamdulillah, karena yang beli eceran juga sepi. Sehari rata-rata yang beli eceran lima pembeli. Tapi pernah sehari itu nggak ada yang beli sama sekali," ucap Edwin.
Baca juga: Pusat Perbelanjaan Minim Cuan |
Meski begitu, kini Edwin mengaku sedikit merasa lega dengan langkah pemerintah pusat yang aktivitas penjualan melalui social commerce.
"Allhamdulilah baru denger kemarin dari berita katanya udah nggak boleh lagi jualan lewat live di Tiktok, mudah-mudahan ya normal lagi aja semuanya," pungkasnya.
(orb/orb)