Menko PMK Wanti-wanti Warga Miskin Nambah Efek Harga Beras Naik

Menko PMK Wanti-wanti Warga Miskin Nambah Efek Harga Beras Naik

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 13 Sep 2023 15:07 WIB
Kemenko PMK bakal menggelar Pawai Budaya Reog Ponorogo di Jakarta akhir pekan ini. Pawai ini bertujuan membangun dukungan agar Reog Ponorogo menjadi WBTB UNESCO.
Menko PMK Muhadjir Efendy (Foto: Andhika Prasetia/detikcom).
Sukabumi -

Menko PMK Muhadjir Effendy mewaspadai adanya potensi penambahan angka kemiskinan efek dari harga kenaikan bahan pangan salah satunya beras. Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan para pimpinan untuk mengawasi angka inflasi di daerahnya.

"Pak Presiden meminta seluruh Pemda untuk mengawal keadaan ekonomi di masing-masing daerahnya terutama mengendalikan inflasi. Pemda harus tahu komoditas apa saja yang memicu inflasi di daerahnya. Kan masing-masing berbeda, ada yang cabai, ada yang harga beras, mungkin ada juga yang telor. Kalau harganya naik dan inflasi tinggi otomatis (warga) miskinnya nambah," kata Muhadjir ditemui di Kota Sukabumi, Rabu (13/9/2023).

Terkait kenaikan harga beras, dia memastikan, bahwa stok beras nasional dalam kategori aman. Bahkan, pihaknya melakukan impor beras agar kebutuhan beras nasional tercukupi dan dapat mengatasi kenaikan harga melalui bantuan sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang pemerintah pusat memastikan stok beras nasional. Kalau stok beras aman itu kelebihannya digelontorkan dalam bentuk bansos. Insyallah aman, memang juga harus impor tapi impor untuk cover atau jaga-jaga, kita jangan sampai terlalu percaya diri nanti akhirnya mengalami krisis pangan," ujarnya.

Muhadjir mengungkapkan, pemerintah telah melaksanakan rapat kabinet terbatas dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas stok pangan di tengah fenomena El Nino. "Karena itu sudah memungkinkan kita untuk menggelontorkan, menekan harga beras ini untuk bantuan beras," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sekedar diketahui, Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkap setidaknya masih ada 3,3 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuyartono. Dia menyebut mayoritas masyarakat dengan kemiskinan ekstrem ada di daerah Indonesia bagian timur.

"Kurang lebih 3,3 juta di seluruh Indonesia. Tentu kita bisa melihat ada persentase angka kemiskinan yang tinggi, ini saudara-saudara kita di Indonesia bagian timur," ujar Nunung dikutip dari detiknews.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads