Kemarau panjang yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia berdampak pada meroketnya harga beras di pasar tradisional, termasuk di wilayah Kota Cimahi.
Di Kota Cimahi rata-rata pedagang di pasar tradisional menjual beras medium seharga Rp13.500 per kilogram dari harga sebelumnya hanya Rp11.000 per kilogram. Artinya ada kenaikan Rp2.500 per kilogram.
Sementara beras premium, kini dijual seharga Rp14.500 per kilogram. Padahal harga normalnya hanya Rp12.500 per kilogram. Artinya sudah ada kenaikan harga Rp2 ribu per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang terdampak tentu masyarakat. Seperti diungkapkan Sumiati (46), warga Cipageran yang sehari-harinya berjualan nasi kuning. Kenaikan harga beras membuat usahanya itu kembang kempis.
"Kebetulan saya jualan nasi kuning di rumah, ya harganya sekarang mahal banget. Pastinya memberatkan, kasihan ke pembeli kalau harganya dinaikkan, tapi kalau nggak (dinaikkan) kita rugi," kata Sumiyati saat ditemui di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, Selasa (5/9/2023).
Alhasil ia menyiasati kenaikan harga beras itu dengan mengurangi takaran nasi kuningnya. Namun ia berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi kenaikan harga beras.
"Kalau gini terus bisa-bisa bangkrut. Ya harapannya pemerintah turun tangan, biasanya kan ada bazar murah, seenggaknya bisa membantu," ucap Sumiyati.
Sementara itu Ai Komarawati, salah satu pedagang beras di Pasar Atas Baru Kota Cimahi mengatakan kenaikan harga beras sudah terjadi sekitar sebulan belakangan.
"Naiknya sudah sekitar sebulan, rata-rata naiknya Rp2 ribu sampai Rp3 ribu. Kasihan ke masyarakat sebetulnya, soalnya banyak yang mengurangi jumlah pembeliannya," kata Ai.
Baca juga: Proyek TPST Cicabe Bandung Dibatalkan |
Ia mengatakan, tingginya harga beras kini karena kemarau panjang yang membuat produksi beras di berbagai wilayah mengalami penurunan. Alhasil, harga jual dari pemasoknya pun mengalami kenaikan
"Penyebabnya karena kemarau, karena hasil panen jadi berkurang. Dari pemasoknya memang sudah naik. Biasanya saya dikirim dari Cianjur, Sragen, Karawang, sama daerah lain juga ada," tutur Ai.
(mso/mso)