Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi mencatat angka inflasi periode Juni 2023 (year on year) sebesar 4,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,2.
Kepala BPS Kota Sukabumi Urip Sugeng Santoso mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Secara rinci, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil pada angka inflasi sebesar 0,53 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,24 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan serta pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kelompok kesehatan menyumbang sebesar 0,14 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,13 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,22 persen.
"Tingkat inflasi month to month (mtm) Juni 2023 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,68 persen," kata Urip dalam laporan BPS yang diterima detikJabar, Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, komoditas yang paling memberikan andil dalam inflasi di Kota Sukabumi yaitu dari komoditas telur ayam ras, daging ayam ras dan rokok kretek filter. Disusul dengan komoditas bensin, angkutan dalam kota, beras, tarif kendaraan roda online dan lain-lain.
"Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi yoy, yaitu rokok kretek filter sebesar 0,31 persen, rokok putih sebesar 0,12 persen dan telur ayam ras dan daging ayam ras masing masing sebesar 0,05 persen," ujarnya.
Baca juga: Jumlah RT dan RW di Kota Bandung |
Dalam laporannya, dia menjelaskan, jika dibandingkan tingkat inflasi dari tahun 2022 lalu di periode yang sama, maka tingkat inflasi yoy untuk Juni 2023 dan Juni 2022 masing masing sebesar 4,09 persen dan 3,95 persen. Sedangkan tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 dan Juni 2022 masing- masing sebesar 1,68 persen dan 3,01 persen.
(yum/yum)