Genjot Produksi, DKP Jabar Tebar 300 Ribu Benur Udang Vaname di Karawang

Genjot Produksi, DKP Jabar Tebar 300 Ribu Benur Udang Vaname di Karawang

Mochamad Solehudin - detikJabar
Jumat, 23 Jun 2023 02:00 WIB
DKP Jabar
DKP Jabar (Foto: Istimewa).
Bandung -

Udang vaname merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup tinggi permintaannya di Jabar. Demi mendukung peningkatan produksi, sebanyak 300 ribu benur udang vaname ditebar di Tambak Beton di UPTD Perikanan Air Payau dan Laut Wilayah Utara (PAPLWU) Karawang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Hermansyah menyebut, jenis udang dengan nama latin litopenaeus vannamei itu cukup populer dibudidayakan di Jabar. Hal itu terlihat dari suplai dan permintaan udang jenis tersebut yang cukup tinggi.

Dia menyebut, budidaya udang vaname bisa dikembangan dengan dua cara, yakni semi intensif atau intensif. Salah satu contoh budidaya secara intensif lewat penggunaan tembok beton seperti di UPTD PAPLWU Karawang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada tambak beton, budidaya udang dapat dilakukan lebih sering, kepadatan tebar lebih tinggi, serta kemudahan pada persiapan dan pemanenan. Pada siklus ini, dari 300.000 ekor benur udang, diproyeksikan panen mencapai 2.400 kg pada ukuran 100 ekor/kg," kata Hermansyah.

Tambak Beton di UPTD PAPLWU Karawang ini merupakan hasil rehabilitasi dari tambak tanah konvensional, dikerjakan pada tahun 2022 lalu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Dana Alokasi Khusus (APBD-DAK). Tambak ini seluas kurang lebih 7.000 m2 terdiri dari Sembilan petak berikut infrastruktur pendukungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya budidaya perikanan merupakan bagian dari upaya dukungan pencapaian salah satu sasaran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, yaitu meningkatnya produksi dan produktivitas serta nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan.

Selain itu, turut mendukung pula terhadap capaian sasaran Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yaitu Jawa Barat sebagai daerah pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan yang mandiri. Menurutnya, hal ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing, melalui peningkatan kontribusi ekonomi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.

"Pada tataran praktis, ini adalah suatu penerapan atau aplikasi teknologi di bidang budidaya perikanan air payau dan laut yang dapat dijadikan suatu percontohan di wilayah Provinsi Jawa Barat dalam mengelola sumber daya perikanan secara optimal," ujarnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads