.webp)
Parsel tersebut memiliki tinggi 2,3 meter. Bukan hanya bungkusan makanan dan minuman saja, parsel raksasa ini juga terdiri dari panci, teko dan perkakas masak lainnya. Total ada 250 pcs isian dalam parsel tersebut.
Pengusaha parsel raksasa, Sri Sumarni mengatakan, ide awal pembuatan parsel raksasa ini berawal dari keinginannya untuk membuat maskot di tahun lebaran 2023.
"Kalau untuk parsel raksasa sebetulnya ini karena maskot yah, sudah 13 tahun menginjak 14 tahun kita belum memiliki maskot yang lebih akurat. Makanya kita punya inspirasi membuat parcel yang kurang lebih tingginya 2,3 meter dengan isian 250 pcs," kata Sri saat ditemui detikJabar di Jalan Pramuka, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Rabu (12/4/2023).
Dia mengatakan, mayoritas konsumen parsel raksasa ini berasal dari luar kota hingga luar negeri seperti Jepang dan Arab Saudi. Biasanya mereka merupakan warga Sukabumi yang tinggal di luar negeri dan ingin mengirimkan parsel untuk keluarga di Sukabumi.
"Mayoritas konsumen itu berasal dari warga Sukabumi yang tinggal di luar kota seperti Jakarta, Palembang, Abu Dhabi, Jepang, UEA untuk dikirimkan ke saudaranya yang ada di Sukaraja (Sukabumi) jadi dengan membeli ini warga sekampung itu sudah bisa mencicipi minimal satu lah per orang," ujarnya.
Harganya pun 50 kali lipat dibanding dengan parsel biasanya. Khusus untuk parsel raksasa ini dibanderol dengan harga Rp 5 juta. Pihaknya juga memberikan opsi kepada pembeli tergantung permintaan.
"Jadi kita ingin berbeda dengan yang lain. Kalau mencari ke seantero Sukabumi belum ada yang bikin seperti ini besarnya, kita juga membuka orderan dari mulai tinggi 2 meter sampai 5 meter. Kita gratiskan ongkos kirim untuk seluruh wilayah Sukabumi," jelasnya.
"Kita menerima request juga misalnya ingin kompor atau kipas angin atau apapun bahkan ini juga ada yang isinya mini gold. Kalau mini gold ini harganya bisa mencapai belasan juta," sambungnya.
Omzet Rp 300 Juta Selama Ramadan
Sri mengatakan, bisnis parcel ini merupakan bisnis musiman hanya di hari-hari besar saja seperti lebaran Idul Fitri, Idul Adha, Hari Imlek, Hari Natal dan Tahun Baru. Meski demikian, cuan yang didapat dari parsel ini tak main-main.
"Alhamdulillah setiap tahun selama hampir 14 tahun ini selalu meningkat (penjualan) dan yang paling tinggi itu ketika kita sedang dilanda wabah COVID-19. Ketika orang lain tutup produksi, kita justru produksi dan alhamdulillah itu pencapaiannya cukup tinggi," kata Sri.
Tahun 2023 ini, pihaknya menargetkan belasan ribu parsel terjual. Mulai dari parsel berbentuk kandang burung, parsel lemari, parsel keranjang hingga berbagai macam hampers.
Pada awal-awal Ramadan, target omzet Sri sudah tercapai Rp 100 juta. Selama sebulan Ramadan ini, pihaknya menargetkan omzet hingga Rp 300 juta.
"Di awal minggu pertama Ramadan, omzet kita sudah masuk di angka Rp 100 juta dari Rp 300 target kita dalam sebulan ini," ucapnya.
"Kita selalu optimis, yakin bahwa apapun yang kita ucapkan, yang kita targetkan itu selalu tercapai karena semuanya itu saya yakin ada campur tangan dari Allah SWT. Saya juga tidak menyangka bakal jadi sebesar ini yang dulunya saya tidak bisa membeli parcel, sekarang bisa membuat parcel lebih banyak lagi," tutup Sri. - (iqk/orb)
