Cerita Ari Cari Berkah di Bulan Ramadan Lewat Gerobak Es

Serba-serbi Warga

Cerita Ari Cari Berkah di Bulan Ramadan Lewat Gerobak Es

Naja Sarjana - detikJabar
Sabtu, 08 Apr 2023 13:01 WIB
Penjual es buah di Jatinangor.
Penjual es buah di Jatinangor (Foto: Naja Sarajana/detikJabar).
Bandung -

Selama bulan Ramadan, jalan raya di Jatinangor selalu dipadati kendaraan bermotor jelang buka puasa. Tak sedikit juga pejalan kaki yang wara-wiri di pinggir jalan sambil sesekali menepi di beberapa kios dan gerobak yang berjualan makanan serta minuman.

Jumlah pedagang yang berjualan selama bulan Ramadan di sekitaran Jatinangor memang meningkat secara kasat mata. Umumnya para pedagang ini berjualan takjil untuk menu berbuka puasa.

Menu takjil yang dijual sepanjang jalan raya Jatinangor beragam. Ada gorengan, es buah, es pisang ijo, kolak, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari (35), adalah salah seorang pedagang yang mulai berjualan takjil di Jatinangor. Menu takjil yang ia jual adalah es pisang ijo serta es buah.

Senyum ramah Ari membuat para pembeli bergilir mengantre untuk mencicipi es pisang ijo dan es buah jualannya. Tidak mahal, Ari mematok harga Rp 7.000 untuk satu gelas es pisang ijo atau es buah.

ADVERTISEMENT

"Kalau kurang manis, boleh minta tambah lagi aja, ya nanti," katanya kepada beberapa pembeli yang datang.

Mencari Rezeki di Bulan Ramadan

Ari mengaku, tujuannya berjualan takjil di bulan Ramadan adalah untuk menambah penghasilannya. Ari dibantu dengan rekannya hanya berjualan es pisang ijo dan es buah di saat bulan Ramadan tiba.

"Ya, saya baru buka pas bulan puasa aja, sih. Buat nambah-nambah rezeki," ungkapnya kepada detikjabar.

Di hari-hari biasanya, Ari juga sebenarnya berdagang. Namun, bukan es pisang ijo atau es buah yang ia jual melainkan nasi goreng.

"Biasanya saya jualan nasi goreng. Di sebelah sana, dekat Toko Buku AA," pungkas Ari sambil menunjuk ke arah tempat ia biasa berjualan nasi goreng.

Bulan Ramadan, bagi Ari merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Ia melihat momentum Ramadan sebagai peluang untuk menambah penghasilannya.

Pukul 4 sore, Ari sudah memasang gerobaknya dan mulai berjualan es pisang ijo andalannya. Tidak sedikit warga yang lalu lalang tergoda ketika melihat gerobak jualan Ari yang menggiurkan.

"Bukanya jam 4 sore sampai habis," kata Ari.

Setelah dagangannya ludes, Ari tidak menyudahi harinya begitu saja. Ia justru berpindah ke lokasi kedua untuk berjualan nasi goreng.

Rupanya, berpuasa di bulan Ramadan justru tidak menurunkan semangat Ari untuk menafkahi keluarganya. Pria asal Garut ini tetap bersemangat berjualan bahkan memperluas pasar jualannya.

Minggu pertama Ari berjualan, dagangannya laris manis cepat sekali ludes. Namun, Ari mengaku di minggu kedua puasa ini penjualannya menurun. Meskipun begitu Ari tidak patah semangat. Ia dengan sepenuh hati melayani pembeli yang datang dan tetap menyajikan es pisang ijo dan es buah yang ia jual.

"Waktu minggu pertama rame banget. Makin kesini makin nurun. Biasanya rame Sabtu-Minggu, Kak," pungkasnya.

Ramadan bukan jadi penghalang bagi Ari untuk terus bekerja mencari nafkah. Ari bahkan tidak mengurangi porsinya bekerja melainkan menambah porsi kerjanya. Penghasilan yang ia dapatkan ini sebagai bekalnya untuk pulang ke kampung halamannya di Garut ketika hari raya Idul Fitri nanti.

Beberapa menit sebelum adzan Maghrib berkumandang, gelas-gelas berisikan es pisang ijo dan es buah sudah semakin berkurang jumlahnya di atas gerobak jualan Ari. Memang, rasa es pisang ijo dan es buah yang Ari jual terbilang cukup enak dan memuaskan. Rasa segar dan manis dengan hanya bermodal Rp 7.000 bisa melepas dahaga ketika berbuka puasa dengan menyantap dagangan Ari.

Oleh karena itu, wajar jika beberapa warga bahkan sudah menjadi langganan es pisang ijo dan es buah Ari selama bulan Ramadhan ini. Berkah Ramadhan bagi Ari bisa menjual kurang lebih 150 gelas setiap harinya.

"Sehari bisa sampai 150 (yang terjual), Kak," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)


Hide Ads