Seorang juru parkir pun tertangkap mata sedang terduduk lesu di atas sepeda motor tua sembari mengedarkan pandangannya untuk menjaga motor yang sedang terparkir di Jalan Balong Gede. Di saat yang bersamaan, tidak jauh dari tempatnya berada, yaitu di kawasan pendopo rekan-rekannya sedang mengambil bantuan sembako yang diberikan Dishub Kota Bandung.
Saat di datangi oleh tim detikJabar, juru parkir yang kerap disapa Nandang tersebut tidak tahu menau tentang pembagian sembako tersebut. Nyatanya, suka cita dari pembagian bantuan sembako tersebut juga membawa cerita pilu bagi Nandang.
"Waduh, saya nggak tahu apa-apa tentang pembagian sembako itu mah," ujar Nandang yang sudah menjadi juru parkir sejak tahun 80-an ini.
Dengan pakaiannya yang sudah lusuh, ia bercerita sudah sejak lama ia tidak mendapat bantuan sembako tersebut. Nandang menambahkan, terakhir kali ia mendapatkannya yaitu saat Pak Oded masih memimpin Kota Bandung.
"Udah lama banget saya nggak dapet bantuan, terkahir di zamannya Pak Oded. Setelah itu nggak pernah lagi," jelasnya.
Perlu diketahui, Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Pemerintahan Kota Bandung membagikan 1.800 paket sembako kepada juru parkir, non ASN dan tenaga lapangan. Hal ini dilakukan dalam rangka apresiasi kepada orang-orang yang sudah membantu menjaga keamanan dan ketertiban jalanan.
Menurut pengakuan juru parkir lainnya, yaitu Asep yang mendapat bantuan sembako tersebut menjelaskan kegiatan ini biasanya rutin diadakan setiap tahunnya menjelang Lebaran.
"Ya, betul biasanya rutin setiap tahunnya. Nanti biasanya di data per wilayah ada juru parkir siapa aja," ujar Asep.
Sayangnya, sudah bertahun-tahun Nandang tidak mendapatkan bantuan yang sama seperti rekan-rekan juru parkir lainnya. Apalagi mengingat penghasilannya kini yang sudah tidak sebesar dulu.
"Saya sih berharapnya dapet yaa karena Alhamdulillah kalo dapet bisa terbantu apalagi buat orang kecil kaya kita. Penghasilan harian saya juga menurun drastis akhir-akhir ini," tutur Nandang.
Sembari menunjukkan beberapa kartu juru parkir dan persuratan yang ia punya, Nanang sempat mengeluhkan mengenai penarikan harian yang dilakukan kepada juru parkir di lapangan berbeda dengan apa yang sudah dirapatkan sebelumnya.
"Penghasilan saya nggak sebanyak dulu, apalagi sekarang tuh penarikan ke juru parkir suka beda dengan apa yang dirapatkan. Pas rapat janjinya ditarik sekian, di lapangan jadi beda," tutur dia.
Hal ini tentunya membawa kisah pilu bagi juru parkir yang tidak mendapatkan bantuan yang sama setiap tahunnya dan perlu menjadi perhatian khusus pula bagi pemerintah Kota Bandung. Apalagi bagi Nanang yang sudah lebih dari 20 tahun membantu menjaga ketertiban dan keamanan di sekitaran Jalan Balong Gede.
Pembagian Sembako
Dinas Perhubungan Kota Bandung membagikan sembako kepada juru parkir dan pegawai Non ASN di Kota Bandung. Terdapat 1.800 paket sembako yang berisi 3 kg beras, 2 buah kotak teh tawar, 1 liter minyak, 1 botol sirop, 2 pcs kopi 140 gr, 1 kg gula dan 280 gr susu kental manis.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang turut hadir pada acara pembagian sembako tersebut mengungkap, hal ini dilakukan dalam rangka memberikan apresiasi dari pimpinan Dishub dan kota kepada mereka yang sudah membantu menjaga keamanan dan ketertiban di jalanan.
"Kita sediakan 1.800 paket sembako untuk apresiasi rekan rekan yang sudah membantu kita menjaga keamanan dan ketertiban di jalanan, " ujar Yana saat di temui di Pendopo, Rabu (6/4/2023).
Salah satu juru parkir yang menerima sumbangan, Asep mengungkap ia merasa sangat bersyukur mendapat bantuan dari Dishub dan pemerintah ini.
"Ya Alhamdulilah saya bersyukur dan seneng banget bisa dapet bantuan sembako dari Dishub," ujar Asep yang menjadi juru parkir di kawasan Dewi Sartika.
Selain itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dadang Darmawan menerangkan pemberian sembako ini merupakan agenda rutin tahunan.
"Gaji dari mitra Dishub. Alhamdulillah kan kita banyak bermitra, misalnya cara pembayaran uji kendaraan pakai QRIS, mitra pengelola parkir itu juga memberikan sumbangan untuk kita," kata dia. (mso/mso)