Berusaha menanamkan jiwa wirausaha sejak dini, sebuah sekolah di Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan Market Day. Ini adalah hari anak-anak diarahkan berjualan di lingkungan sekolah pada jam istirahat.
Alhasil lingkungan SD Baiturrahman di Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya itu pun hiruk pikuk oleh transaksi dagangan siswa-siswi mereka. Seperti pada Rabu (1/3/2020), ada 50 anak-anak dari kelas 1 yang berkesempatan berjualan. Mayoritas berjualan makanan seperti ayam goreng, burger, pizza mini, sampai kerajinan lipat kertas.
Kegiatan ini disambut antusias para siswa. Apalagi ada yang mengaku dagangannya laris-manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senang biasa jualan, apalagi jualannya laris. Langsung habis," kata Raziq Juharyono, siswa kelas 1 SD Baiturrahman.
Dia menjual ayam goreng krispi berukuran kecil seharga Rp 3 ribu. Tapi ia mengaku ayam goreng itu bukan buatannya sendiri.
"Ayam gorengnya buatan ibu," kata Raziq.
Salah seorang guru SD Baiturrahman Tasikmalaya, Sri Astuti menjelaskan kegiatan Market Day rutin dilakukan di sekolahnya. Setiap kelas memiliki jadwalnya masing-masing, sehingga setiap hari pada jam istirahat selalu ada anak-anak yang berjualan.
"Rutin berjualan, ada pembagian jadwalnya. Tapi hanya di jam istirahat saja. Sasaran konsumennya adalah siswa kelas yang tidak ikut Market Day," jelas Sri.
![]() |
Dia memaparkan tujuan kegiatan ini untuk melatih jiwa wirausaha anak didik sejak dini. "Anak-anak dilatih untuk kegiatan ekonomi, yaitu untuk memasarkan sebuah barang. Jadi semua anak prepare (melakukan persiapan) dari rumahnya membawa komoditas yang akan dijual, kemudian mereka jajakan di sini," kata Sri.
Sri menambahkan tujuan lain dari kegiatan ini adalah mengajarkan bagaimana bertransaksi serta belajar mengelola keuangan. Sehingga mereka diharapkan nantinya piawai mengatur keuangan.
"Harapannya dengan adanya kegiatan ini mereka bisa terampil dalam mengelola keuangan, mereka terampil dalam berjualan dan menjadi wirasusaha sejak dini," ungkap Sri.
Hadi Kresnadianto, salah satu orang tua siswa mengapresiasi kegiatan ini. Sebab siswa sejak kecil ditanamkan jiwa menjadi pengusaha, bukan pekerja.
"Saya kira ini suatu hal yang bagus , mendidik anak sejak dini untuk bisa mencari lapangan pekerjaan sendiri dan menghasilkan uang sendiri. Menjadi entrepreneur," tutur Hadi.
Anak Hadi sendiri hari ini menjual es susu jelly dan es krim. Hadi mengaku barang dagangan itu dibuat istrinya, kemudian dijual anaknya di sekolah.
"Alhamdulilah dagangannya laris semua, tadi jual es susu jelly dan es krim, mungkin karena cuaca panas jadi laris," pungkas Hadi.
(yum/orb)