Melihat Gaya Nyentrik Warga Tasikmalaya Saat Lomba Melamun

Melihat Gaya Nyentrik Warga Tasikmalaya Saat Lomba Melamun

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 27 Feb 2023 12:52 WIB
Warga Tasikmalaya saat ikuti lomba melamun
Warga Tasikmalaya saat ikuti lomba melamun (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Puluhan warga Tasikmalaya beramai-ramai melamun di pelataran pelataran gedung Creative Center (GCC) komplek Dadaha, Kota Tasikmalaya. Selama satu jam, mereka duduk dan termenung.

Puluhan warga bak patung. Aksi mereka ini dilakukan dalam rangka mengikuti lomba melamun yang digelar oleh Tasik Creative & Innovation Committee (TCIC) pada Senin (27/2/2023).

Para peserta melamun sambil mengenakan kostum yang beragam dan tergolong unik dan nyeleneh. Ada yang mengenakan kostum badut, memakai jas hujan, membawa handuk dan gayung hingga mengenakan kostum etnik Sunda. Selama satu jam mereka duduk termenung di pelataran GCC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peserta yang mendaftar online itu ada 260 orang. Tapi karena tadi hujan jadi banyak yang cancel. Kemudian ini weekday, mungkin ada yang sekolah atau kerja," kata Ketua TCIC sekaligus panitia lomba, Roni Fitra.

Meski banyak calon peserta batal mengikuti lomba, Roni mengatakan perlombaan tetap berjalan sesuai rencana.

ADVERTISEMENT

"Tema lomba ini Creative Center mau diapakan?. Jadi dari teman-teman peserta nanti harapan kami setelah beres melamun itu ada semacam gagasan atau ide-ide kreatif terkait pengelolaan GCC ini," kata Roni.

Dia mengatakan gagasan yang muncul dari hasil melamun para peserta ini, akan ditampung untuk menjadi pembendaharaan ide pengelolaan GCC.

"Setelah melamun, peserta diminta menuliskan gagasan yang didapat saat melamun selama 1 jam itu," kata Roni.

Terkait pemenang lomba, Roni mengatakan akan diumumkan kemudian. Tapi ada beberapa kategori pemenang. Diantaranya peserta tersedih, terlucu, terserius, terkreatif hingga peserta terproduktif.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana mengaku pada awalnya dia mengaku heran dengan adanya lomba ini. Meski kemudian dia juga menemukan alasan positif dibalik lomba tak lazim itu.

"Sebenarnya ini inisiatif dari rekan-rekan TCIC, pertamanya saya juga melamun, kok ada lomba melamun. Ternyata urgensinya ada, ada banyak hal positif, bukan melamun sembarang melamun," kata Deddy.

Poin positif yang didapat kata Deddy adalah masukan pemikiran untuk memajukan atau meramaikan GCC Tasikmalaya.

"Setelah melamun, mereka menuliskan apa yang ada di lamunan mereka. Intinya keberadaan GCC ke depannya akan diapakan diantaranya itu," kata Deddy.

Dia menambahkan saat ini diperlukan ide-ide kreatif dalam membuat kegiatan, sehingga bisa menyita perhatian publik.

"Ternyata jaman sekarang itu untuk memicu perhatian orang, memang harus ada unsur yang nyeleneh, terus sedikit minor, tetapi output-nya tetap positif," kata Deddy.

Salah seorang peserta Siti Rosidah (21) mengaku tertarik mengikuti lomba ini karena tergolong unik. "Penasaran, akhirnya mencoba ikutan," kata mahasiswi tersebut.

Sesuai arahan panitia, saat melamun dia juga memikirkan pengelolaan GCC agar bisa hidup atau dimanfaatkan dengan baik.

"Salah satu poin lamunan saya GCC ini akan menjadi wadah bagi anak-anak muda Tasikmalaya untuk berkreativitas. Makanya ayolah anak-anak mudanya turun tangan," kata Siti seraya mengatakan melamun selama 1 jam ternyata cukup membosankan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads