Minyak goreng produksi Kementerian Perdagangan (Kemendag) Minyakita langka di Pasar Pelita, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Hal itu dirasakan oleh pedagang dan warga masyarakat.
Pedagang sembako, Daman (49) mengatakan, Minyakita sudah hilang di pasaran sejak sebulan lebih. Dia mengeluhkan kondisi itu karena banyaknya permintaan warga untuk membeli minyak goreng Minyakita.
"Sekarang mah sudah nggak ada yang masuk. Saya kan ngambil dari toko lagi, nggak ada yang dari pemerintah langsung ke sini, nyenteng lagi istilahnya. Sebulan lebih hilang di pasaran. Itu minyak (kemasan dengan merk lain) banyak dipajang juga pada nanyanya Minyakita," kata Daman kepada detikJabar, Selasa (7/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, sejak awal pemerintah memberikan minyak goreng kepada agen sehingga harganya lebih tinggi saat dijual kepada pedagang sembako. Akhirnya Minyakita pun dihargai pada warga di atas HET yang seharusnya Rp14 ribu, di Pasar Pelita dijual Rp15 ribu per liter.
"Permintaannya memang lebih banyak ke Minyakita tapi ada juga yang ke curah. Minyak curah harganya Rp17 ribu karena per kilogram. Nggak ada curah ya pada beli yang kemasan lain yang ada barang. Kalau pas ada Minyakita ke itu semua belinya," ujarnya.
Sementara itu, harga minyak kemasan lain di Pasar Pelita di antaranya Bimoli 2 liter dijual Rp42 ribu, Sabrina 2 liter dibanderol Rp33 ribu dan Fortune per liter dijual Rp18 ribu.
Vera (33) warga asal Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi turut menanggapi soal langkanya Minyakita di pasar. Setelah Minyakita hilang, ia harus putar otak untuk menyeimbangkan pengeluaran dengan uang yang diterima.
"Kan lebih murah, bisa ngebantu juga. Kalau ibu-ibu mah kan uang sedikit bisa dibagi-bagi, Minyakita murah jadi lebih gampang ngebagi buat kebutuhan lain. Sedikit ngebantu lah, sekarang agak kesulitan," kata Vera.
Dia berharap, produksi Minyakita dapat diperbanyak dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat. "Harapannya ya lebih banyak lagi produksinya, soalnya banyak juga yang membutuhkan. Terpaksa beli ini, mau mahal atau murah yang penting barangnya ada," ujarnya.
Kondisi langkanya Minyakita dibantah oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag). Pihaknya mengklaim jika Minyakita masih ada di pasar namun terbatas.
"Masih ada cuma stok terbatas. Menunggu pasokan dari produsen. Pasokan dari produsen kurang. Kemendag akan menambah pasokan Minyakita untuk mencukupi kebutuhan Minyakita di seluruh Indonesia," ucap Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki.
"Mulai menipis. Mudah-mudahan pasokan dari pusat akan cepat terealisasi. Selain minyakita masih ada cukup tersedia Minyak Curah dan Minyak Kemasan Premium lainnya," tambahnya.
(dir/dir)