Kisah Haedi Robert: Dulu Office Boy, Kini Jadi Bos Mi di Garut

Serba-serbi Warga

Kisah Haedi Robert: Dulu Office Boy, Kini Jadi Bos Mi di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 06 Feb 2023 07:30 WIB
Haedi Robert, mantan office boy yang kini jadi bos mi di Garut.
Haedi Robert, mantan office boy yang kini jadi bos mi di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Banyak warga Garut yang kini mengenal sosok bernama Haedi Robert. Haedi dikenal sebagai salah satu bos makanan yang ada di Garut. Tapi siapa sangka, sebelum dikenal seperti sekarang, Haedi memulai karier dari bawah dengan menjadi office boy.

Tidak ada satu orang pun yang tahu nasibnya akan berakhir seperti apa. Demikian juga yang dialami pemuda asal Kecamatan Tarogong Kidul Garut yang satu ini. Di usianya yang baru menginjak 33 tahun, Haedi sukses menjadi salah satu pedagang terkenal dari Garut.

Nama Haedi Robert menjadi sohor usai produk dagangannya, yakni Mi Jeubew laris-manis di pasaran. Bahkan saat ini, dalam sehari Haedi dan istrinya bisa menjual lebih dari 800 porsi Mi Jeubew. Omzetnya bukan main!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omzetnya kita per hari, sekitar Rp 7 jutaan. Kalau bisa menjual sampai 70 kilogram mi, bisa sampai Rp 10 sampai Rp 12 juta," kata Haedi dalam perbincangannya dengan detikJabar belum lama ini.

Mi atau yang dilafalkan warga Garut dengan kata emih Jeubew yang diracik Haedi, tak beda dengan mi yamin pada umumnya. Bedanya, mi ini memiliki cita rasa yang khas, yang unggul di rasa pedas dan gurih. Dinamai jeubew, karena saat memakannya bibir terasa jontor.

ADVERTISEMENT

"Dari situ awal penamaannya. Saat makan, karena gurih dan pedas, bibir serasa jontor atau kalau kata Bahasa Sundanya mah jeubew," katanya.

Tak hanya bagi kalangan emak-emak, hingga mahasiswa dan pelajar dari Kota Dodol. Mi Jeubew buatan Haedi, kini laris-manis diburu wisatawan yang datang ke Garut. Uniknya, Haedi hanya menjual produk di Garut.

"Nggak buka cabang dimana pun, karena saya hanya jualan di rumah. Jadi wisatawan yang mau juga silakan datang ke rumah saya," ucap Haedi.

Hal tersebut dilakukan Haedi, karena ingin menjadi citarasa dari produk buatannya. Selain itu, Haedi juga ingin meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Garut melalui produk yang dibuatnya.

"Kalau ada wisatawan yang ingin bawa pulang dan dijadikan oleh-oleh, bisa kita buatkan kemasan. Tapi ya harus datang ke sini," katanya.

Haedi kini dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sukses di bidang kuliner. Padahal, dia hanya berjualan di rumahnya, yang ada di kawasan Kampung Tengah, Jayawaras, Tarogong Kidul.

Jauh sebelum dikenal seperti sekarang, Haedi ternyata bukan orang yang diperhitungkan. Bahkan, dia memulai kariernya dari bawah, yakni dengan menjadi office boy sebuah perusahaan.

Kisah itu dimulai Haedi sekitar tahun 2005. Kala itu, Haedi yang baru lulus sekolah memutuskan melamar pekerjaan di salah satu objek wisata taman air yang ada di kawasan Cipanas, Garut.

Haedi bekerja dengan tekun di sana hingga jadi kepercayaan bos. Dia merangkak dari office boy, house keeping, hingga menduduki jabatan 'orang dapur' di perusahaan tersebut. Dari situ, kemudian dia belajar masak dan meracik bumbu.

"Setelah itu, karena dari awal saya ingin usaha sendiri, saya memutuskan resign dari perusahaan dan fokus berjualan," katanya.

Beragam produk jajanan dicobanya saat mulai berdagang di tahun 2015-an. Mulai dari roti bakar hingga martabak mini dan jajanan anak sekolah dicobanya. Jelas perjalanan dagangannya tak mulus-mulus saja. Ramai-sepi pembeli pernah dialami hingga bisa jadi seperti sekarang ini.

Tapi, ada satu hal yang menjadi modal berharga bagi Haedi. Bergaul dengan bos-bos semasa bekerja, membuat naluri pengusahanya muncul. Dia kemudian menerapkan beragam ilmu yang 'dicuri' dari atasannya dulu.

"Saya masih ingat pesan bos saya dulu, yaitu 7 Y dan 3 S. Yaitu yakin dan semangat. Itu saja yang saya terapkan sampai sekarang," katanya.

Kini Haedi punya beberapa karyawan yang menemani usahanya dalam berjualan mi. Selain berdagang, Haedi kini rajin ikut pameran hingga bazar untuk memperkenalkan produknya lebih luas lagi.

Haedi berharap kisah hidupnya dicontoh para pemuda yang kini berjibaku di dunia usaha. Satu pesan yang disampaikan Haedi kepada mereka yang sedang merintis usaha, adalah jangan putus asa dan tetap berjuang.

"Latar belakang kita tidak menjadi masalah, selama mau berjuang dan berusaha. Saya saja yang mantan office boy bisa, kenapa kalian tidak," pungkas Haedi.

(orb/orb)


Hide Ads