Dracena, sejenis tanaman hias yang kerap disebut lucky bamboo (bambu hoki) oleh masyarakat keturunan Tionghoa ternyata telah memberikan 'Hoki' bagi petani, salah satunya petani di Kabupaten Sukabumi.
Berkat tanaman tersebut, petani mendapatkan keuntungan karena berhasil menembus pasar Asia, Amerika, Eropa dan Timur Tengah.
Saat ditemui detikJabar, petani di Kampung Selabintana, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi tengah membersihkan tanaman yang juga dikenal dengan nama bambu suji. Dedaunan di batang pohon dibersihkan dan menyisakan bagian pucuknya.
Setelah dibersihkan, tanaman itu kemudian dijadikan kerajinan dengan berbagai bentuk. Mulai dari bentuk nanas, keranjang dan lain-lain.
![]() |
Maria Marlina (29) salah satu petani asal Sukabumi mengatakan, permintaan kerajinan bambu hoki meningkat saat perayaan Tahun Baru Imlek. Menurutnya, peningkatan itu mencapai 50 persen jika dibandingkan dengan produksi di hari-hari bisa.
"Pesanan meningkat hampir 50 persen. Setahun sekali pas Imlek dan lebaran meningkat. Ada perbedaan harga, kalau lokal kan lebih murah, ekspor harganya lebih tinggi," kata Maria saat ditemui, Selasa (24/1/2023).
![]() |
Dia mengatakan, tahun ini mayoritas ekspor tanaman hias bambu hoki ke Korea. Namun negara lain juga turut menjadi tujuan ekspor.
"Ekspor ke Timur Tengah, Amerika, Eropa, ke kebanyakan makanya dibilang bambu hoki. Tanaman hias buat pajangan rumah, dekorasi, kadang pajangan di kantor-kantor, ini dapat dari supplier dan dibersihkan dulu sebelum dibuat jadi kerajinan," ujarnya.
Dia mengatakan, dalam sehari petani bisa mengupas daun suji sampai seribu batang. Sementara itu, omzet mereka pun meningkat dari yang asalnya Rp 5 juta per bulan menjadi Rp 10 juta.
"Omset kira-kira kalau diperkirakan per bulan Rp10 juta bahkan bisa lebih kalau Imlek. Hari biasa rata-rata Rp5 juta. Ini jadi mata pencaharian kebanyakan masyarakat," tutupnya.
(yum/yum)