Petani Majalengka Keluhkan Dompet Boncos gegara Pupuk

Petani Majalengka Keluhkan Dompet Boncos gegara Pupuk

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 10 Jan 2023 14:10 WIB
Liburan Ke Terasering Argapura Majalengka
Ilustrasi sawah Majalengka (Sudirman Wamad/detikTravel)
Majalengka -

Ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Majalengka dikeluhkan petani. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Akibatnya, para petani harus mengeluarkan biaya produksi lebih besar. Sebab, mereka terpaksa membeli pupuk non-subsidi akibat kelangkaan itu.

Persoalan itu seperti yang dirasakan salah seorang petani asal Kecamatan Ligung, Karidah (57). Ia mengaku terpaksa membeli pupuk non-subsidi lantaran khawatir gagal panen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau enggak mau jadinya beli pupuk non subsidi. Daripada gagal panen," kata Karidah saat berbincang dengan wartawan, Selasa (10/1/2023).

Menurut dia, fenomena sulitnya mendapat pupuk bersubsidi itu kerap terjadi saat mulai musim tanam. Karidah berharap pemerintah segera mencari solusi agar petani tidak kesulitan untuk mengolah lahan pertaniannya.

ADVERTISEMENT

"Iya sering pisan kayak gini teh. Pas kita butuh untuk padi yang baru ditanam, eh pupuk bersubsidinya langka. Sekarang juga teman-teman ngeluh gitu," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Majalengka Moch. Fajar Shidiq mengatakan, keluhan itu memang tengah dialami para petani di Majalengka. Permasalahan itu terungkap setelah dirinya menyerap aspirasi ke sejumlah daerah.

Saat dialog bersama warga. Ketersediaan pupuk menjadi keresahan yang paling banyak dikeluhkan oleh sejumlah warga dari setiap daerah.

"Banyak petani yang menyampaikan susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Sementara, sekarang sudah waktunya mereka mulai tanam," kata Fajar.

"Ini aneh bagi saya. Pupuk subsidi yang saat ini sedang benar-benar dibutuhkan, tapi para petani malah mengalami kesulitan," sambungnya.

Fajar menyampaikan, sulitnya para petani mendapatkan pupuk bersubsidi bisa memicu gagalnya target ketahanan pangan Majalengka untuk tahun depan. Oleh sebab itu, pihaknya akan memanggil sejumlah instansi untuk dimintai keterangan terkait kondisi di lapangan.

"Kami komisi II akan minta penjelasan dari Dinas Pertanian, Perdagangan, juga pihak distributor. Kenapa ini terjadi. Karena bagaimana pun juga target ketahanan pangan untuk tahun depan, kami komisi II menjadi pesimis akibat sulitnya pupuk subsidi," ujar dia.

(yum/yum)


Hide Ads