.webp)
Normalnya harga cengek itu berkisar antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram. Fluktuasi harga cabai rawit sendiri sudah terjadi sejak Desember 2022.
Pedagang cabai di Pasar Gudang, Ajo (55), mengatakan, rata-rata harga bahan pokok mengalami kenaikan di tahun baru ini. Dia tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga pokok, namun diperkirakan oleh faktor cuaca.
"Harga cabai rawit merah dan hijau naik dari tahun baru juga. Barangnya mungkin susah. Nggak tahu lebih jelasnya (kenaikan harga) bisa dari cuaca mungkin. Tetap jualan walau yang beli jadi berkurang," ujar Ajo kepada detikJabar, Sabtu (7/1/2023).
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki menjelaskan kenaikan harga cabai itu memang disebabkan oleh cuaca buruk. Meski demikian, ia memastikan jika pasokan untuk Kota Sukabumi masih terkendali.
"Betul (harga cabai rawit naik). Kenaikan disebabkan stok agak berkurang karena faktor cuaca. Alhamdulillah kalau pasokan cukup tersedia di pasar," kata Rifki.
Berdasarkan pantauan Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) di Pasar Pelita dan Tipar Gede, harga cabai rawit merah naik dari Rp 65 ribu pada 1 Januari menjadi Rp 75 ribu per kilogram pada 7 Januari 2023.
Selain itu, cabai merah besar lokal juga naik dari yang asalnya Rp 40 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilogram, cabai merah keriting naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram dan cabai merah besar TW pun naik menjadi Rp 42 ribu per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada jenis cabai rawit hijau, naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram serta cabai keriting hijau naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
(dir/dir)
