Jerit Pedagang hingga Pengelola Penginapan di Pangandaran

Jerit Pedagang hingga Pengelola Penginapan di Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Kamis, 22 Des 2022 03:30 WIB
Pantai Pangandaran.
Pantai Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran menurun dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi usai gempa bumi yang melanda sejumlah wilayah di Jabar.

"Memang benar wisatawan menurun sejak sebulan terakhir pasca bencana gempa bumi di berbagai daerah di Jawa Barat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari kepada detikJabar, Rabu (21/12/2022).

Tapi ia memprediksi momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), tempat wisata di Pangandaran akan ramai, khususnya jelang pergantian tahun. Namun tidak akan seramai seperti sebelum-sebelumnya. Salah satu pemicunya karena banyaknya hoaks yang seliweran terkait pariwisata di Pangandaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi banyak bencana dan hoaks juga banyak. Itu berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan," ucapnya.

Tonton mengatakan, yang teranyar ia menerima isu akan ada tsunami di Pangandaran. "Saya pastikan itu hoaks," katanya.

ADVERTISEMENT
Pantai Pangandaran.Akses menuju Pantai Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Tonton pun mengeluhkan jumlah kunjungan yang sangat merosot pada tiga bulan terakhir. Dari data yang diterima pada Oktober 2022 per minggu jumlah pengunjung mencapai 49.874 orang dari lima objek wisata, yaitu Karapyak, Pangandaran, Batukaras, Batuhiu, dan Green Canyon.

"Penurunan wisatawan mulai dirasakan pada November 2022, per minggu jumlah kunjungan mencapai 30.514 orang. Sementara Desember minggu kemarin jumlah kunjungan hanya 18.340 orang," ucapnya.

Dia mengatakan penurunan jumlah kunjungan berpengaruh terhadap berbagai sektor pariwisata, di antaranya para pedagang, pembatalan hotel dan tour guide.

Salah seorang pedagang di Pantai Pangandaran Uju mengatakan sepinya pengunjung otomatis berdampak pada dagangannya yang turut sepi pembeli. "Dari pagi sampai sore hari libur kemarin cuman dapat Rp 150 ribu sehari. Biasanya kalau rame dapat Rp 300 ribu sehari," ucapnya.

Meskipun sepi, Uju mengatakan tidak pernah merasa tertukar rezeki dengan pedagang lain. Ia beranggapan rezeki sudah ada yang mengatur. "Setiap orang punya takaran rezeki masing-masing," ucapnya.

Hal yang sama dirasakan pengelola penginapan Hotel Sinar Rahayu 3 di Pangandaran, Asep Saefullah. Menurutnya selain pedagang, penginapan juga turut terkena imbas dari sepinya pengunjung.

"Kami pengelola penginapan sangat merasakan dampaknya," tutur Asep.

Ia mengatakan biasanya para wisatawan memesan kamar tiga bulan sebelum Natal dan Tahun Baru. "Sekarang malah 50% udah ada yang cancel," ucapnya.

Padahal pihaknya saat ini sudah memberikan diskon. Tapi hal itu tak berpengaruh besar.

(iqk/orb)


Hide Ads