Siswa SMKN 1 Karawang berhasil produksi suku cadang (saprepart) motor gede (moge). Produk itu kini sudah disalurkan ke berbagai distributor di luar daerah.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Manajeman Mutu SMKN 1 Karawang Pono Siswanto mengatakan, produksi sparepart moge tersebut merupakan kerja sama pihak sekolah dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perbengkelan di Karawang.
"Ini sudah berjalan sekitar 6 bulan, kami kerja sama dengan UMKM, kerja sama bermula ketika siswa kami magang di pabriknya dia, meskipun UMKM alatnya hampir sama dengan yang di industri," kata Pono saat ditemui di SMKN 1 Karawang, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pono menerangkan, alat produksi serupa juga terdapat di sekolah. Atas dasar itu, kemudian pihak sekolah menawarkan kerja sama produksi saprepart moge bersama UMKM tersebut.
"Setelah dilihat mesin atau alat yang dimiliki hampir sama, kami menawarkan kerja sama yang namanya teaching factory, sehingga pembelajaran itu seperti di industri disana anak itu dilatih nenyetel alat, komponen, atau sistemnya sehingga dia bisa menjalankan mesin itu sendiri," kata dia.
Lebih lanjut diterangkan Pono, perjalanan dimulai menjalin kerja sama, tahap produksi, hingga penjualan suku cadang moge pertama memakan waktu tiga bulan.
"Itu perjalannya sekitar 3 bulan, jadi 1 bulan itu dibimbing terus, bulan kedua sudah dilepas tapi masih dikontrol, dan bulan ketiga sudah bisa dilepas untuk memproduksi. Jadi kompetensi anak bisa naik dengan adanya kerjasama seperti ini," imbuhnya.
Mengenai hasil produksi, Pono menuturkan, yang sudah diproduksi merupakan komponen yang lebih banyak diminati kalangan pecinta moge.
"Yang sudah diproduksi disini ada tutup tangki untuk motor Ninja, segitiga shockbreaker bagian depan, breacher rem untuk motor vespa, kemarin bikin dudukan shockbreaker mesin bagian depan dan sekarang lagi bikin breacher untuk oli shockbreaker bagian belakang," paparnya.
Terpisah, Aziz Hardian Kelas XI SMKN 1 Karawang menuturkan, ia mulai belajar membuat komponen atau suku cadang tersebut baru satu bulan, dan saat ini pertama kalinya ia memahami proses dan membuat sendirinya.
"Saya baru mulai sekitar satu bulan pas akhir September, ini lagi buat breacher tutup oli 100, tutup rem 100, kemungkinan kalo costum kedepan bakal ada pesenan lagi," kata Aziz saat diwawancara disela memproduksi sparepart moge.
Proses produksi, kata Aziz, memakan waktu 80 menit usai operator membuat gambar, dan dilakukan selama dua tahapan hingga produk yang dibuat selesai.
"Buatnya itu gak bisa sekali selesai kan, ada dua tahapan, jadi kita buat 1 tahapan dulu selesain 100, baru mulai ke tahapan kedua kalau satu tahapan mungkin 40 menit kan ada 2 tahapan, jadi 80 menit untuk satu sparepart," pungkasnya.
(dir/dir)