Angka penerima bantuan sosial di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencapai 248 ribu orang. Angka tersebut meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Hal itu selaras dengan meningkatnya angka kemiskinan di Kota Santri setiap tahunnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Asep Suparman mengatakan angka penerima bantuan sosial Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) di tahun ini mencapai 248 ribu penerima. Di tahun sebelumnya angka penerima bantuan tersebut hanya 93 ribu penerima manfaat.
"Kenaikannya memang sangat besar dari 2021 ke 2022, yakni di angka 155 ribu penerima baru. Jadi kenaikannya sudah di atas 150 persen," kata dia, Senin (31/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya penerima BPNT, angka penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ternyata juga tinggi, yaitu mencapai 127 penerima manfaat.
Asep juga mengungkapkan angka kemiskinan Cianjur mengalami kenaikan setiap tahunnya. Menurut dia, pada 2019 angka kemiskinan mencapai 9,15 persen, dan mengalami kenaikan pada 2020 menjadi 10,36 persen.
"Untuk tahun 2021 angka kemiskinan naik lagi jadi 11,18 persen. Jadi setiap tahun ada kenaikan angka kemiskinan. Tapi untuk tahun ini masih belum muncul angkanya," kata dia.
Asep mengungkapkan naiknya penerima bantuan dan kemiskinan gegara masalah ekonomi saat dan pasca pandemi COVID-19. "Salah satunya mungkin itu, faktor ekonomi," ucap dia.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan tingginya angka penerima bantuan bukan karena banyaknya warga Cianjur yang miskin.
Pasalnya tidak sedikit warga mampu yang ternyata menerima bantuan, baik BPNT ataupun PKH.
"Kan daftar itu berdasarkan ajuan ke sistem, makanya angkanya jadi tinggi. Kita juga sudah ajukan agar ada verifikasi ulang, supaya terlihat mana yang benar-benar tidak mampu yang harus dapat bantuan, dan yang mampu tapi masih terima bantuan," kata dia.
Terkait kenaikan angka kemiskinan, Herman mengatakan jika pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor utama. Pemkab melalui program penguatan ekonomi terus berusaha agar perekonomian bisa kembali normal dan angka kemiskinan turun.
"Kita ada program bantuan UMKM, dan bantuan lainnya yang bersifat permodalan. Diharapkan masyarakat bisa berwirausaha dan membangkitkan lagi perekonomian, sehingga kemiskinan bisa ditekan," ujarnya.
(mso/mso)