Kreatif! Warga Subang Sulap Daun Nanas Jadi Bahan Tekstil

Kreatif! Warga Subang Sulap Daun Nanas Jadi Bahan Tekstil

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Sabtu, 29 Okt 2022 15:00 WIB
Serat nanas jadi bahan tekstil.
Proses pengolahan serat nanas. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Seorang warga di Kampung Cijoged, Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang dapat menyulap serat daun nanas menjadi bahan tekstil yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Warga itu bernama Alan Sahroni (33).

Kerajinan karya yang ditekuni Alan ini, dimulai saat mengikuti business plan tingkat nasional. Usahanya ini bermula dari Alan yang hendak mengolah buah nanas. Namun, Alan yang merupakan lulusan sarjana tekstil itu dan memiliki basic di dunia tekstil melihat potensi dari pemanfaatan serat daun nanas tersebut.

Benar saja, saat tahun 2013 Alan mulai menemukan adanya pemanfaatan dari serat daun nanas tersebut menjadi sebuah karya dalam bentuk tekstil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisnis ini saya awali dari tahun 2013 yang diawali dari projek business plas saya dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Subang. Kita tahu yang dimana Subang ini dikenal dengan buah nanas. Mungkin sebagian orang hanya buahnya saja yang diolah sementara bahan daunnya sendiri tidak termanfaatkan," ujar Alan kepada detikJabar belum lama ini.

Sebelum menjajaki bisnis ini, masyarakat pada umumnya hanya memperdayakan buah nanasnya saja. Akan tetapi dirinya merasa bahwa hanya sekadar daun dari buah nanas bisa termanfaatkan serta menghasilkan.

ADVERTISEMENT

"Biasanya itu kan daun nanasnya cuman dijadikan pupuk saja dicincang dan ditebar terus membusuk dan akan menjadi pupuk. Setelah diteliti ternyata serat daun nanas ini bisa menjadi bahan baku tekstil seperti benang," katanya.

Serat nanas jadi bahan tekstil.Proses pengolahan serat daun nanas jadi bahan tekstil. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar

Seiring berjalannya waktu, Alan yang juga dibantu dengan kelompok masyarakat di Kampung Cijoged ini bisa menghasilkan beberapa produk dari serat daun nanas seperti benang, barang siap pakai seperti tas, kertas, kain. Alan mendapatkan daun buah nanas tersebut dengan membeli kepada petani di harga Rp 1.000 per kilogramnya.

Namun syaratnya daun nanas yang akan dibeli masih utuh alias tidak rusak. Biasanya, Alan membeli tiga hari sekali kepada petani sebanyak satu ton daun nanas.

"Tentunya ada kriterianya juga kalau misalkan petani mau menjual daun nanasnya. Kriterianya jelas harus bagus agar nanti hasilnya jika sudah menjadi benang kualitasnya bagus. Biasanya ada petani datang setiap tiga hari sekali atau seminggu sekali untuk jual daun nanas, ada yang datang membawa satu ton, biasanya langsung dibayar sama kita," tuturnya.

Proses Pengolahan

Alan menjelaskan, proses pembuatan serat daun nanas hingga menjadi bahan tekstil ini dimulai dari proses penyortiran daun nanas yang masih bagus. Pembuatan serat nanas ini menggunakan sebuah mesin dekortikator dilakukan pada kondisi daun yang sudah disortir.

Selepas itu, serat daun nanas sudah dapat terlihat dan berlanjut pada proses pengerokan serat nanas. Pengerokan dilakukan guna serat nanas lebih bersih dan daun yang masih menempel di serat sudah tidak ada.

Kelebihan serat daun nanas. Simak di halaman selanjutnya.

Setelah dirasa murni sudah menjadi bentuk serat, serat daun nanas langsung masuk pada proses jemur dengan sinar matahari. Proses jemur ini bisa menghabiskan waktu sekitar 2 hari jika cuaca sedang cerah.

"Proses pengeringan tergantung dengan cuaca kalau misalkan cuaca bagus bisa kering 2 hari, kalau cuacanya tidak mendukung bisa 3 sampai 4 hari. Melihat sudah kering tidaknya itu terlihat dengan warnanya, misal warna sudah terlihat putih itu artinya sudah kering dan siap pada proses selanjutnya," ucapnya.

Serat nanas jadi bahan tekstil.Alan memperlihatkan serat daun nanas yang jadi bahan tekstil. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar

Setelah itu, serat daun nanas langsung dibawa ke lokasi proses penyisiran dari serat nanas. Untuk proses penyisiran ini Alan memberdayakan kaum wanita yang berada di Kampung Cijoged khususnya ibu-ibu.

"Ibu-ibu warga sini sudah membantu ada sekitar 15 orang. Proses penyisiran untuk menentukan kualitas dari serat daun nanas sebelum masuk ke tahap akhirnya yakni proses pemintalan dan pertenunan hingga pembuatan benang dari serat yang sudah tersambung," ungkapnya.

Serat nanas jadi bahan tekstil.Produk dari serat daun nanas. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar

Alan mengungkapkan, bahwa serat daun nanas sendiri memiliki kelebihan dari serat pada umumnya yang juga dapat dijadikan bahan tekstil. Pasalnya, serat alami jelas kekuatannya beda lebih kurang.

Dari proses panjang sedari berbentuk daun nanas menjadi hasil kain dari serat buah nanas, Alan dapat memproduksi sebanyak 60 kilogram bahan tekstil dalam waktu minggu. Untuk 300 kilogam buah nanas sendiri dapat menghasilkan sedikitnya 7 kilogram bahan tekstil.

Halaman 2 dari 2
(orb/orb)


Hide Ads