Terus naiknya kedelai membuat para perajin tahu dan tempe di Jawa Barat memutuskan untuk melakukan aksi mogok produksi. Aksi tersebut akan mulai dilakukan pada Jumat (28/10/2022) besok.
Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jabar Zamaludin mengatakan aksi mogok produksi itu telah disepakati melalui musyawarah yang dilakukan pada Sabtu (22/10) pekan lalu.
Zamaludin mengatakan aksi itu dilakukan untuk memprotes kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku tahu tempe. "(Alasannya karena) harga bahan baku tahu tempe yang terus naik," kata Zamaludin saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (27/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya saat ini harga bahan baku kedelai mencapai Rp 13.700 per kilogram untuk di wilayah Bandung. Sementara di luar Bandung, harga kedelai menyentuh angka Rp 14.200 hingga Rp 14.400 per kilogram.
Tidak hanya kedelai, harga garam juga kata dia terus mengalami kenaikan. Saat ini harga garam mencapai Rp 160 ribu per karung (50 kilogram).
Meski perajin telah menaikkan harga jual tahu tempe hingga Rp 5 ribu per papan, namun menurut Zamaludin itu tidak bisa menutup biaya produksi. Sebab, harga kedelai terus naik sejak Juni lalu.
"Kan kedelai belum berhenti (kenaikan), masih naik terus," ungkapnya.
Oleh karena itulah, perajin tahu tempe di Jabar akan melakukan aksi mogok produksi. Aksi ini akan dimulai pada Jumat (28/10) hingga Minggu (30/10). Dengan begitu, tahu tempe akan hilang di pasaran.
Zamaludin juga mengungkapkan, para perajin tahu tempe meminta dengan sangat kepada pemerintah untuk bisa mengeluarkan kebijakan yang dapat mengatur kenaikan harga bahan baku kedelai hingga garam.
"Pemberitahuan kepada pemerintah untuk memperhatikan dan memberikan kebijakan terhadap kenaikan bahan baku tahu dan tempe," tutup Zamaludin.
(bba/mso)