Pembukaan tol Cisumdawu secara fungsional Seksi II dan Seksi III atau dari mulai gerbang tol Pamulihan hingga gerbang tol Cimalaka kemungkinan batal dilaksanakan pada akhir Oktober 2022 ini.
Pasalnya, Uji Laik Fungsi (ULF) atau uji kelayakan fungsi jalan tol sendiri baru akan dilaksanakan pada awal November 2022.
Hal itu diketahui saat detikJabar mengkonfirmasi Asisten Pengawasan Satuan Kerja Tol (Satker tol) Cisumdawu Seksi II, Fachrie pada Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang rencana awalnya seperti itu (pembukaan secara fungsional akhir Oktober 2022), namun ternyata ada Uji Laik Fungsi yang harus kita lakukan, jadi tolong digaris bawahi saja bahwa Uji Laik Fungsi akan kita laksanakan di awal bulan November ini," ujar Fachrie.
Fachrie pun mengaku, pernyataan yang dikeluarkan olehnya sebelumnya terkait rencana pembukaan secara fungsional tol Cisumdawu seksi II dan seksi III akhir Oktober tahun ini, sebelum mendapatkan arahan lebih lanjut dari pusat.
"Jadi yang pasti, ini ada Uji Laik Fungsi yang harus dilalui dulu," terangnya.
Sebelum ULF dilaksanakan, sambung Fachrie, rapat evaluasi pun akan digelar dengan sejumlah pihak dari pusat, diantaranya Korlantas Polri, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada 28 Oktober 2022.
"Jadi meeting-meetingnya akan kita laksanakan pada 28 Oktober 2022 ini dan turun ke lapangannya (ULF-nya) pada awal November 2022," ujar Fachrie.
"Mereka nanti akan mengevaluasi jalan tol ini sebelum dibuka nanti. Evaluasi dilakukan baik dari segi keamanannya maupun dari segi bangunan kelengkapan jalannya," terang Fachrie menambahkan.
Fachrie menyebut saat ini tol Cisumdawu seksi II atau dari gerbang tol Pamulihan sampai gerbang tol Sumedang sendiri hanya tinggal proses perapihan.
"Sekarang hanya tinggal perapihan, sekarang kita sedang menyisir ulang di seksi dua, seperti perapihan rumput, mengecek delineator, mengecek takutnya ada kilometer tol yang hilang," paparnya.
Sementara untuk kawasan titik rawan longsor Mulyasari sendiri, dikatakan Fachrie, saat ini sudah selesai 100 persen untuk pengerjaannya.
"Alhamdulillah sudah beres itu," ujarnya.
Dalam berita sebelumnya, Fachrie mengungkapkan bahwa pembukaan tol Cisumdawu secara fungsional atau belum diberlakukan tarif tol direncanakan akan dibuka pada akhir Oktober 2022.
"Untuk Tol Cisumdawu sampai seksi 3 Insya Allah akan difungsionalkan pada akhir Oktober tahun ini, jadi difungsionalkan ya, jadi belum ditarif, kalau pentarifan meski ke BPJT ya, ini sebagai hadiahlah bagi Pemkab Sumedang," ungkap Fachrie saat dihubungi detikjabar, Sabtu (17/9/2022).
Fachrie memaparkan progres tol Cisumdawu hingga seksi 3 sendiri saat ini hanya tinggal pengerjaan mainroad dan pengerjaan di kawasan Mulyasari atau di seksi 2 yang dulu sempat longsor.
"Kalau di Mulyasari Sudah sekitar 90 persen dan kalau secara keseluruhan untuk di seksi 2 itu dari gerbang Tol Pamulihan sampai Gerbang Tol Kota Sumedang itu sudah 93,18 persen, kalau seksi 3 dari Kota Sumedang sampai Cimalaka itu sudah 100 persen," paparnya.
Fachrie melanjutkan pihaknya belum mengetahui berapa lama terkait kebijakan pengratisan Tol Cisumdawu seksi 2 dan seksi 3 tersebut.
"Kalau kapan tarif tol akan diberlakukan itu bagaimana pihak CKJT (PT Citra Karya Jabar Tol) dan pihak BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), jadi nantinya CKJT akan mengusulkan soal pentarifan itu kepada BPJT," terangnya.
Sekadar diketahui, akses tol Cisumdawu Seksi I atau dari mulai gerbang tol Cileunyi hingga gerbang tol Pamulihan telah lebih dulu beroperasi atau telah diberlakukan tarif tol.
Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi 6 seksi, yakni seksi I (Cileunyi-Pamulihan sepanjang 12.0 km), seksi II (Pamulihan-Sumedang sepanjang 17.51 km), seksi III (Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km), seksi IV (Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km), seksi V Legok-Ujungjaya 16,35 km) dan seksi VI (Ujungjaya-Kertajati 4.0 km).
(yum/yum)