Komplikasi masalah dihadapi nelayan di Pelabuhan Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Naiknya harga BBM jenis solar bersubsidi, menambah beban aktivitas para nelayan.
Bagi Castiman (48), seorang nelayan mengungkapkan naiknya harga Solar membuat biaya operasional semakin bertambah. Bahkan, tidak sedikit nelayan yang hanya menyandarkan kapal imbas kenaikan harga BBM.
"Biaya operasional biasanya sekitar Rp 40 juta, sekarang sudah Rp 50 juta bahkan lebih," kata Castiman, Jumat (9/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak nelayan yang hanya pasrah dalam menghadapi persoalan kenaikan harga BBM. Mereka lebih memilih ikut peraturan yang ditetapkan pemerintah.
"Harapannya sih harga BBM bisa turun, tapi kami hanya rakyat kecil yang bisa cuma pasrah. Yang penting harga ikan naik," katanya.
Bukan soal kenaikan harga saja yang dihadapi para nelayan. Sengkarut mengenai pasokan BBM solar subsidi juga sudah lama dialami nelayan Indramayu. Informasi yang diterima detikJabar, pasokan di SPBN setempat hanya sekitar 480 Kiloliter per bulan. Sementara, kebutuhan untuk memenuhi 409 kapal ukuran 30 gross tonnage mencapai 600 kiloliter per bulan.
Nelayan sering tunda aktivitas melaut karena harus menunggu penyaluran pasokan BBM subsidi. Terlebih, bagi kapal berukuran di atas 15-20 gross tonnage, daftar tunggu bisa mencapai 5 hingga 6 hari.
"Untuk kapal ini (ukuran kapal 18Gt) butuh sekitar 2000 liter, dan seringnya nunggu sampai 6 hari. Karena mendahulukan nelayan yang memiliki kapal lebih kecil," ucap Castiman.
Pantauan detikJabar, di tempat pelelangan ikan Karangsong sepi. Jumlah kapal yang datang lebih sedikit dari biasanya. Sehingga, aktivitas pelelangan cenderung lebih cepat karena jumlah hasil tangkapan lebih sedikit.
Imbasnya, harga ikan di tempat pelelangan mulai naik sejak sepekan lalu. Kenaikan harga ikan jenis tertentu bisa mencapai Rp. 7.000.
"Untuk ikan tongkol dari harga Rp 23.000 menjadi Rp 30.000 per kilogram, harga ikan tengiri dari Rp 54.000 jadi Rp 57.000, dan ikan remang dari harga Rp 40.000 jadi Rp 47.000 per kilogram, faktor-nya BBM naik dan hasil tangkapan sedang sepi," Jelas Manager TPI Karangsong Romo Agung.
(mso/mso)