Organda Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah mengusulkan agar tarif angkutan umum dinaikan imbas kenaikan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar beberapa hari lalu.
Ketua Organda KBB Asep Dedi Setiawan mengatakan kenaikan tarif yang diajukan ke Dinas Perhubungan (Dishub) yakni sebesar 30 persen di seluruh trayek di Bandung Barat.
"Sudah kita ajukan (kenaikan tarif). Hitungan kita kenaikan itu sekitar Rp 4.000 sampai Rp 5.000. Misalnya trayek Padalarang-Cikalongwetan tarif eksistingnya Rp 13.000, kalau naik 30 persen jadi sekitar Rp 17.000," ujar Asep kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengajuan kenaikan tarif angkot sendiri, kata Asep, sudah disepakati juga oleh Dinas Perhubungan KBB setelah mereka melakukan pembahasan. Penyesuaian tarif angkot berlaku untuk 31 trayek angkot di KBB.
"Kenaikan BBM ini sangat memberatkan kita. Jadi kita sudah duduk bersama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyesuaian tarif," ujar Asep.
Asep mengatakan saat ini usulan itu telah diberikan kepada Dinas Perhubungan untuk kemudian ditindaklanjuti melalui terbitnya keputusan pemerintah berupa Surat Keputusan (SK) Bupati Bandung Barat.
"Ini adalah keputusan dilematis terhadap masyarakat, tapi harus diambil di tengah keputusasaan Pemerintah menaikkan BBM. Mudah-mudahan bisa segera diterapkan," ungkap Asep.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Organda soal kenaikan tarif angkutan. Disepakati tarif angkutan umum 31 trayek di KBB naik antara 30-34 persen.
"Ketetapan ini berdasarkan hasil pengukuran matriks, rumus kenaikan sesuai aturan pemerintah, serta pertimbangan kemampuan masyarakat. Ini sudah dibuat, tinggal tunggu ketetapan pimpinan," tutur Lukmanul.
Ia menyebut penyesuaian tarif baru angkutan umum di KBB tak bakal memberatkan masyarakat, namun tetap memberi keuntungan bagi pemilik angkutan umum.
"Keputusan ini sudah dipertimbangkan antara kemampuan masyarakat dan peluang usaha bagi pelaku angkutan umum. Jadi enggak akan memberatkan keduanya," ucap Lukmanul.
(mso/mso)