Begini Cara Budidaya Ikan Dewa agar Bisa Cuan

Begini Cara Budidaya Ikan Dewa agar Bisa Cuan

Muhammad Fadhil Raihan - detikJabar
Jumat, 02 Sep 2022 11:30 WIB
Budidaya ikan dewa di Cimalaka, Sumedang
Budidaya ikan dewa di Sumedang (Foto: Nur Azis/detikJabar).
Bandung -

Ikan Dewa atau ikan Torsoro (Tor douronensis atau Labeobarbus douronensis) merupakan ikan air tawar pribumi yang memiliki beragam cerita legenda dan mitos di masyarakat. Hal tersebut membuat ikan ini dianggap sebagai ikan keramat oleh masyarakat setempat, tepatnya di Kabupaten Kuningan.

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), ikan Dewa ini merupakan salah satu hewan yang langka. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Kuningan membuat Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pelestarian Satwa Burung dan ikan, yang mana ikan Dewa termasuk salah satunya.

Ikan Torsoro dapat ditemukan di berbagai belahan Indonesia, mulai dari pulau Jawa meliputi Jabar, Jateng, dan Jatim. Ikan ini juga tersebar di wilayah Kalimantan dan Sumatera sekitar Aceh dan Danau Toba. Di masing-masing wilayah tersebut ikan Dewa dikenal dengan berbagai nama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, ikan keramat yang langka ini juga dibudidaya oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan bekerja sama dengan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor. Tujuannya ialah untuk turut menjauhkan ikan ini dari kelangkaan.

Untuk turut melestarikan ikan yang bisa dikonsumsi ini, pada tahun 2011 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis ikan Torsoro dalam Surat Keputusan No: 66/Men/2011. Kini, ikan Dewa dapat dibudidaya sendiri oleh masyarakat.

ADVERTISEMENT

Selain sebagai upaya pelestarian, budidaya ikan Dewa juga dapat menghasilkan cuan yang sangat menguntungkan. Salah satu pembudidaya ikan Dewa dari Sumedang, Dedin Khoerudin menyebutkan harga ikan ini dapat mencapai Rp 1 juta per kilogram.

"Untuk benih seukuran 2 sampai 3 centimeter dijual dengan harga kisaran Rp 4 ribu, kalau untuk konsumsi harganya kisaran Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta per kilogramnya," ucap Dedin kepada detikJabar belum lama ini.

Bahkan, Dedin mengaku omzet rata-rata setiap bulan untuk budidaya ikan Dewa mencapai kisaran Rp 10-Rp 20 juta. Tidak jarang juga ia mengekspor hasil budidayanya ke negara tetangga, seperti Hongkong, Singapura, dan Malaysia.

Berkaca dari Dedin, tentu budidaya ikan Dewa adalah salah satu bisnis yang menggiurkan. Teknik budidaya ikan Dewa ini pun terbilang cukup mudah. Berikut adalah teknik budidaya ikan Dewa menurut situs resmi KKP.

Teknik Budidaya

Pada prinsipnya, teknik budidaya ikan Dewa sama seperti ikan dari famili Cyprindae lainnya. Apabila budidaya dilakukan di kolam, maka harus memiliki air yang terus mengalir lancar dan kontinyu.

Dari segi kualitas air, idealnya memiliki suhu 21-25 derajat Celsius dan memiliki tingkat kekeruhan di bawah 25 JTU (Jackson Turbidity Unit). Kemudian juga air harus memiliki oksigen terlarut di atas 5 mg/L, tingkat keasaman (pH) berkisar 6,5-8,5, kandungan karbondioksida (CO2) kisaran 2,2-4,5, kandungan Amonia 0,0-0,1 mg/L, dan memiliki kesadahan air sebesar 12,3 mg/L.

Benih ikan Dewa juga dapat dibeli di berbagai panti benih ikan offline ataupun online. Benih ikan ini juga dapat diperoleh dari BRPBATPP Bogor. Sebelum menebar benih ikan, kolam harus diolah terlebih dahulu dengan diberi kapur (apabila kolam bersifat asam).

Kolam juga dapat ditebari pupuk kandang sebanyak 1 kg/meter persegi dan pastikan pematang kolam tidak bocor. Setelah persiapan selesai kolam dapat diisi dengan air setinggi 30-40 centimeter.

Kemudian selang waktu satu minggu, benih ikan Dewa dapat mulai ditebarkan. Penebaran harus dilakukan secara hati-hati dengan proses aklimatisasi atau penyesuaian suhu air kolam dengan air dalam wadah benih sebelumnya. Tujuannya adalah agar benih ikan Dewa tidak merasa stress.

Proses penebaran benih dapat dilakukan dengan mendiamkan wadah bening ikan Dewa di kolam selama beberapa saat. Setelah itu, kantung dibuka dan dimiringkan dan biarkan benih keluar sendiri dari dalam wadah.

Kemudian untuk perawatan perhatikan aliran air agar tetap lancar. Hal itu karena ikan Dewa memiliki habitat asli di perairan daerah pegunungan yang beraliran deras.

Selama proses budidaya juga usahakan kolam memiliki kedalaman air setinggi 80-100 centimeter. Pastikan juga ikan Dewa memiliki pakan bergizi, contohnya seperti pelet yang diberikan sebanyak tiga kali sehari dengan dosis sekitar 3 persen dari berat biomassa.

Ikan Dewa memiliki masa pertumbuhan yang tergolong lambat. Dari benih yang berukuran 2-3 centimeter, memerlukan waktu sekitar 3 tahun untuk mencapai ukuran 1 kg. Hal tersebut menjadi salah satu alasan ikan Dewa dibanderol dengan harga yang cukup tinggi dan memiliki prospek yang cerah dalam bisnis budidaya ikan.

(mso/mso)


Hide Ads