Pembangunan jaringan gas (jargas) di Jabar ditargetkan mencapai 235 ribu sambungan rumah di wilayah Bodebek dan Bandung Raya pada 2025. Upaya ini untuk mengurangi ketergantungan impor gas untuk LPG 12 kilogram.
Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys mengatakan, saat ini jargas yang terpasang di Jabar baru sebanyak 65.145 sambungan rumah. Artinya, masih terdapat 173.550 sambungan rumah yang belum terpasang di 20 kota atau kabupaten.
"Ini baru hitungan angka, kami belum bergerak ke aspek komersial, 100 ribuan baru asumsi, tapi ini sesuai dengan harapan Pak Gubernur Ridwan Kamil untuk percepatan jaringan gas rumah tangga," kata Begin dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (24/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mencapai target tersebut, PT MUJ menjalin kerjasama dengan PT Pertamina Gas Negara (PGN). Kerja sama kedua perusahaan plat merah tersebut sudah sesuai head of agreement (HoA) pada Oktober 2022.
"Pak Gubernur sudah memberikan arahan dan dukungan langsung. Beliau menekankan kerja sama ini harus lebih mengedepankan public-service sebagai bagian dari solusi pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat," kata Begin.
Begin mengatakan kerja sama dengan PGN itu akan dimulai dengan pembangunan jargas di wilayah Bodebek dan Bandung Raya. MUJ menilai kerja sama pembangunan jargas akan lebih luas. Sebab, PGN melalui APN menargetkan pembangunan satu juta sambungan gas di Indonesia.
Direktur Sales dan Operasi PGN Fariz Aziz mengatakan, PGN menargetkan pembangunan jargas mencapai empat juta sambungan pada 2020-2024. Sehingga pihaknya harus bekerja sama dengan BUMD, salah satunya MUJ
"Kami menggunakan dana APBN maupun investasi badan usaha sebanyak 114.943 sambungan rumah, dengan total penyaluran sebesar 1,81 billion british thermal unit per day (BBTUD)," kata Fariz.
Lewat jargas, ujar Fariz, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan akses energi secara lebih mudah dan murah. Pembangunan jargas juga dinilai membuat kemandirian energi dan mengurangi impor gas untuk LPG 12 kilogram.
"PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan jargas rumah tangga di Jabar hingga tahun 2024 mencapai 472.032 sambungan, di 11 kabupaten atau kota antara lain Bekasi, Bogor, Depok, Bandung, Bandung Barat, Kuningan, Cirebon, Majalengka dan Indramayu," ucap Fariz.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kerja sama dengan PGN adalah upaya dalam pemenuhan energi bersih.
"Kita semua satu tim, PGN dan MUJ adalah satu tim dengan semangat yang sama ingin membangun negeri Indonesia. PGN dan MUJ harus memandang program jargas sebagai public service obligation. Dengan demikian, proses pembahasan bisa mengedepankan sinergi bersama dan sehati," ucap Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil meminta agar kerja sama tersebut lebih mengutamakan kepentingan masyarakat, dan tidak hanya sekadar B to B atau bisnis ke bisnis. Ia mengajak semua pihak terkait untuk bisa memeratakan pemanfaatan energi gas untuk masyarakat.
"Ini sudah dream team, mentalnya harus dipersiapkan. Kita harus membuat persiapan yang realistis. Saya restui pernikahan ini," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
(sud/yum)