57 Ton Porang Asal Kabupaten Bandung Diekspor ke China

57 Ton Porang Asal Kabupaten Bandung Diekspor ke China

Moch. Solehudin - detikJabar
Senin, 22 Agu 2022 22:24 WIB
Ekspor porang
Ekspor porang (Foto: Istimewa).
Bandung -

Sebanyak 57 ton porang hasil petani asal Kabupaten Bandung diekspor ke China. Nilai ekspor tersebut mencapai Rp 1,8 miliar.

Bupati Bandung Dadang Supriatna melepas secara langsung ekspor prang tersebut di Selasar Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Kadin Indonesia Jabar Tubagus Raditya dan pereakilan PT Sanindo Porang Berkah Dian Rahadian.

Dadang mengungkapkan permintaan tanaman porang tak hanya diminati oleh China. Beberapa negara lain seperti Jepang juga membutuhkan tanaman tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap ekspor ini bisa membuka kesempatan bagi petani porang lainnya di Kabupaten Bandung. Pihaknya akan menyiapkan sejumlah kemudahan bagi petani porang, mulai dari penyediaan lahan hingga pinjaman modal.

"Ekspor porang ini menjadi momentum yang berkelanjutan. Semoga nilai ekspornya pun terus meningkat. Pemkab Bandung akan memberi perhatian lebih dengan memberikan hibah kepada para petani agar bisa meningkatkan hasil produksinya," kata Dadang, dalam rilis yang diterima, Senin (22/8/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara itu Ketua Kadin Jabar Tubagus Raditya menyebut porang asal Kabupaten Bandung memiliki potensi dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Paling penting membuka pemahaman soal potensi budidaya porang bagi para petani.

"Kadin Indonesia Provinsi Jabar akan bantu petani dalam memanfaatkan fasilitasi dari pemerintah, misalnya penyediaan lahan, pendampingan, serta fasilitas program pinjaman modal tanpa bunga. Termasuk petani dapat bersinergi bersama kemitraan industri, sehingga saling dukung dalam pusaran bisnis yang saling menguntungkan," ucapnya.

Pihaknya juga akan berupaya membantu mempercepat proses negosiasi perjanjian dengan negara-negara yang berpotensi menjadi pasar produk ekspor petani.

"Kami berharap, agenda pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya seremonial semata, tetapi menjadi momentum berkelanjutan. Sesuai harapan Pak Bupati, maka nilai ekspor juga semakin meningkat," kata Raditya.

Wakil Ketua Umum Perdagangan Kadin Indonesia Provinsi Jabar Indriyani menambahkan komoditas ekspor porang senilai Rp1,8 miliar ini menjadi perdana setelah sempat terhambat sejak Juni 2020 lalu. Namun berkat komunikasi intensif dengan pengusaha China, ekspor berhasil diwujudkan setelah melalui pemeriksaan kualitas, mulai kesehatan dan keamanan.

"Semoga makin banyak pelaku usaha porang yang dapat melakukan ekspor ke sejumlah negara, mengingat pasarnya masih terbuka lebar.

Sebagai informasi, porang merupakan salah satu komoditas yang biasa digunakan untuk bahan makanan, kesehatan, obat-obatan atau farmasi. Tanaman jenis umbi-umbian ini juga dipakai dalam produk kecantikan.

Indri menuturkan China telah membuka kembali kran ekspor komoditas porang. Sebelumnya ekspor serpih porang kering pernah mendapatkan penolakan dari China per 1 Juni 2020 lalu. Namun setelah menyepakati protokol baru, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Petanian dan Pemerintah China melalui The General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC) telah menyepakati protokol tentang persyaratan inspeksi dan karantina untuk ekspor serpih porang kering dari Indonesia pada 28 November 2021 lalu.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads