Angin segar datang untuk Bandara Kertajati. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan menghidupkan kembali bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka tersebut.
Pada November 2022, bandara tersebut bakal melayani penerbangan embarkasi dan debarkasi umrah. Bandara Kertajati pun tengah mempersiapkan rencana tersebut.
Direktur PT BIJB, Muhamad Singgih menyampaikan, kesiapan tersebut berupa penyiapan seluruh fasilitas di Bandara Kertajati, mulai dari fasilitas operasional hingga fasilitas pendukung lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita selalu mengedepankan komunikasi dan koordinasi, oleh karenanya kita telah berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II selaku operator bandara, termasuk dengan stakeholder lainnya, diantaranya Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, Pertamina dan seluruh stakeholder pendukung di bandara. Agar dalam pelaksanaan penerbangan umrah nantinya akan berjalan dengan lancar," kata Singgih dalam keterangan, Jumat (19/8/2022).
"Kita pun akan segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan wilayah sekitar Ciayumajakuning untuk dapat mendukung rencana tersebut," ucap dia menambahkan.
Selain hal tersebut, kata Singgih, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan agen umrah agar menyiapkan jemaah umrah untuk terbang dari Bandara Kertajati.
"Dapat di pastikan terbang melalui Bandara Internasional Kertajati lebih efisien dari segi sisi biaya dan waktu," ujar dia.
Disampaikan Singgih, pihaknya mengucapkan terimakasih atas dukungan Kementerian Perhubungan serta pemangku kepentingan terkait atas dukungan aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati.
Aktivitas Sementara Bandara Kertajati
Menurut Singgih, aktivitas di Bandara Kertajati saat ini sudah sangat aktif. Penerbangan layanan kargo di bandara tersebut, tercatat dalam satu hari terdapat tiga kali penerbangan dengan tonase diatas 40 Ton, dan akan ditingkatkan sampai dengan 100 ton perhari.
"Sampai dengan saat ini penerbangan kargo sudah berjalan dengan sangat baik dan lancar. Sebagai stimulus kepada Airlines, PT BIJB juga akan memberikan diskon terhadap tarif aero dan non aero," ujar Singgih.
(tey/tey)