Hari Minggu produktif, itulah yang biasa dilakukan Fahmi Nursidik (21), Mahasiswa Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung diakhir pekan.
Setiap Minggu, Fahmi bersama empat temannya menjual kopi di sekitar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung.
Ia mendirikan sebuah tenda kecil, dengan tiga meja dan peralatan kopi manual, untuk membuat kopi yang dijualnya kepada warga yang hendak beraktivitas di kawasan Stadion GBLA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, dua buah tikar digelar untuk digunakan pembeli sambil menikmati kopi yang dijualnya. Kepada detikJabar, Fahmi mengaku sudah berjualan kopi di sekitar Stadion GBLA setahun yang lalu.
"Baru setahun, sebelumnya online jual kopi susu pakai botol," ujar pria berkacamata itu, Minggu (7/8/2022).
Fahmi berujar pembeli kopi yang dijualnya masih berasal dari kalangan orang dewasa. "Kebanyakan bapak-bapak, ibu-ibu yang datang, anak muda jarang," ujarnya.
Saat disinggung detikJabar terkait menu kopi apa saja yang diminati pembeli, Fahmi menyebut rata-rata es kopi susu.
"Peminat kopi untuk wilayah sini masih banyak ke kopi susu, ada yang manual seperti manual brew atau vietnam drip tapi enggak sebanyak kopi susu," ujarnya.
Selain itu, Fahmi juga menuturkan, kopi yang dijualnya tergolong murah dan rasanya dijamin enak seperti kopi yang dijual di kafe-kafe.
"Harga murah dibandingkan dengan kafe lain dari Rp8-Rp15 ribu an, dari americano sampai kopi susu," ujarnya.
Beragam jenis kopi di Jawa Barat digunakan sebagai bahan baku. Mangkal dari pukul 07.00-11.00 WIB, Fahmi menyebut ia bisa menjual 15-20 cup kopi.
Fahmi menambahkan, keahliannya dalam membuat kopi didapatkan secara otodidak. "Belajar di YouTube dan nanya-nanya teman, juga lihat ke event-event," pungkasnya.
(wip/mso)