Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2022, sejumlah pedagang bendera dadakan mulai bermunculan di Ciamis. Salah satu pusatnya di sekitar pertokoan depan Terminal Ciamis.
Di lokasi tersebut ada sejumlah pedagang bendera musiman yang rutin setiap tahun menjual bendera merah putih dan pernak-perniknya. Bahkan ada yang sudah 40 tahun jualan bendera di lokasi itu, tepatnya sejak 1982, yaitu Muslih.
Muslih, salah seorang pedagang, mengaku jualan bendera sejak 1982 setiap tahun di akhir bulan Juli sampai pertengahan bulan Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah jualan sejak masih bujang, sekitar 40 tahun lalu, pokoknya setiap tahun kalau mau Agustus saya jualan bendera, umbul-umbul dan sejenisnya," ujar Muslih, Selasa (2/8/2022).
Muslih sehari-harinya jualan mainan anak-anak di komplek pertokoan Terminal Ciamis, tepatnya di depan kantor BRI ruko Pasar Ciamis. Meski hanya 20 hari jualan bendera, namun penghasilan yang didapat lumayan.
"Saya rasa selama jualan bendera, paling ramai itu saat Agustusan tahun 1995 tepat di Hari Kemerdekaan yang ke 50. Warga banyak yang cari berdetak Merah Putih," katanya.
Muslih mengaku di tahun-tahun ini penjualan bendera cukup sepi dibanding dulu. Sudah beberapa hari terakhir ini paling banyak empat orang yang membeli setiap harinya. Hal ini terjadi kemungkinan pedagang bendera musiman kini semakin banyak ditambah kondisi ekonomi saat terdampak pandemi.
"Alhamdulillah dari jualan bendera dan mainan anak-anak ini saya bisa kuliahkan dua anak sampai lulus dan sekarang sudah kerja," ungkap.
Muslih mengaku bendera dan umbul-umbul yang dijualnya hasil produksi sendiri. Ia hanya membeli bahan kainnya saja untuk dijahit. Harga bendera yang dijualnya mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 80 ribu, dari ukuran kecil sampai besar.
"Jualan dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00 WIB. Memang untuk sekarang masih sepi, mungkin nanti seminggu sebelum 17 Agustus mudah-mudahan ramai," pungkasnya.
Raup Cuan Usai Dihantam Pandemi
Penjualan bendera di Kabupaten Bandung juga sudah menggeliat. Salah satunya terdapat di Jalan Siliwangi, Kecamatan Baleendah.
Salah seorang pedagang bendera, Dede Juliana (31) mengatakan, saat ini penjualan bendera mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu karena adanya pelonggaran aktivitas masyarakat pasca COVID-19.
"Penjualan sekarang alhamdulillah membaik dari pada tahun kemarin, ya ada peningkatan lah alhamdulillah. Kayaknya mungkin tahun kemarin karena Corona, sekarang mah udah mulai bebas kan," ujar Dede, saat ditemui detikJabar, Selasa (2/8/2022).
Dede mengatakan saat pandemi melanda, omzet penjualan bendera mengalami pengurangan yang cukup signifikan. Meski begitu, dirinya tetap berjualan guna menafkahi keluarganya.
"Pokonya pas Corona dua tahunan mah ancur lah penjualan. Tapi masih ada kok yang belinya mah. Dulu malah sempat jualan dua lapak, omzet dua minggu bisa sampai Rp 35 juta, tapi itu sebelum Corona," tambahnya.
Pihaknya mengaku menjual bendera dengan harga yang bervariatif. Kata dia, harga tersebut dibedakan tergantung ukuran dan jenis benderanya.
"Harga mah macem-macem. Kalau umbul-umbul sekitar Rp 25 ribu, bandera Rp 35 ribu, ada juga backround harganya sekitar Rp 200 - 250 ribu dengan panjangnya 10 meter. Kalau bendera kecil buat di motor harganya Rp 5 ribu, sementara bendera yang ukuran 1,80 meter harganya Rp 65 ribu, dan yang ukuran 1,50 meter harganya Rp 50 ribu," jelasnya.
![]() |
Ia sendiri sudah berjualan bendera hingga akesori kemerdekaan lainnya sejak lima tahun lalu. Namun dalam kesehariannya adalah sebagai penjual sayuran di Pasar Banjaran.
"Jualan bendera ini udah sekitar lima tahun lah. Kalau sehari-harinya ya saya jualan sayur di pasar Banjaran. Tapi pas deket-deket Agustusan pasti saya dagang bendera, lumayan lah pendapatannya," ucapnya.
Dede menjual bendera di lokasi tersebut dari pagi hingga sore hari. Tak hanya itu, kakak dan adiknya pun turut menjadi penjual dadakan bendera kala menghadapi 17 Agustus.
"Ya kalau jualan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Kakak dan adik saya juga jualan bendera kayak gini. Cuma kalau kakak saya jualannya di Nambo Bojongsereh Banjaran dan adik saya jualannya di depan (Kantor) Kecamatan Pameungpeuk," tuturnya.
Pantauan detikJabar di lokasi, sejumlah warga terus berdatangan untuk membeli pernak-pernik jelang perayaan 17 Agustus. Bahkan tak jarang warga pun membeli dengan jumlah banyak.
"Iya ini saya beli bendera sama umbul-umbul buat di rumah. Kebetulan yang di rumah udah kusam, jadi beli lagi. Terus sekalian juga beli buat keperluan menghias jalan di gang dekat rumah," ujar Sandi (37), warga Baleendah.