Kerja Keras Pemberi Makan Tarantula Demi Orang Tercinta

Kerja Keras Pemberi Makan Tarantula Demi Orang Tercinta

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 30 Jul 2022 19:00 WIB
Bisnis tarantula.
Upen, pegawai di peternakan tarantula milik Ming Cu di Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Bisnis jual beli tarantula yang dilakoni The Ming Cu (34) juga membawa berkah bagi orang lain. Dari bisnis itu, Ming Cu memperkejakan beberapa orang untuk membantunya memberi makan ribuan tarantula.

Di rumahnya yang berada di Jalan Belakang Otista 292 No 112, Kota Bandung, Ming Cu memiliki 3.000-an ekor tarantula dari berbagai jenis.

Hewan berkaki delapan itu ia simpan di kandang akrilik yang tersusun rapi di lantai dua rumahnya. Tiap hari, Ming Cu harus memberi makan tarantula-tarantula tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah tarantula yang begitu banyak membuat Ming Cu tak bisa sendiri memberi makan hewan yang mendatangkan cuan baginya itu. Ming Cu pun akhirnya merekrut tiga karyawan. Salah satunya Upen (45).

Upen merupakan satu dari tiga karyawan Ming Cu. Tiap hari ia bertugas untuk memberi makan tarantula. Jangkrik dan ulat hongkong jadi menu favorit tarantula yang dipelihara Ming Cu untuk dijual.

ADVERTISEMENT

Sudah dua tahun Upen bekerja memberi makan tarantula. Banyak pengalaman yang ia rasakan ketika menggeluti profesinya tersebut.

"Sudah dua tahun kerja disini, dari 2020 kemarin bantu-bantu kasih makan tarantula," kata Upen sembari memberi makan tarantula di rumah Ming Cu belum lama ini.

Ia terlihat sudah hafal betul langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memberi makan tarantula. Kandang-kandang diletakkan di atas lantai. Satu persatu kandang itu ia buka dengan hati-hati.

Sebelum memberi makan tarantula, Upen selalu menyemprotkan air ke dalam kandang. Kata dia, air yang disemprotkan akan membuat tarantula nyaman berada di dalam kandang.

"Disemprot air dulu, jangan terlalu banyak tapi airnya. Biar lembap aja," ucapnya.

Setelah menyemprotkan air, Upen langsung memberikan seekor jangkrik atau ulat Hongkong kepada tarantula menggunakan sebuah pinset. "Baru dikasih ini, jangkrik sama ulat hongkong," jelasnya.

Bersinggungan dengan tarantula, tentu Upen pernah merasakan sakitnya sengatan hewan itu. Ia mengaku sudah beberapa kali disengat hingga mengalami demam dan bengkak.

"Pernah digigit, waktu itu mau dikasih makan loncat saya refleks ditumpuk pakai tangan harusnya kan pakai toples. Itu kerasa panas dingin bengkak. Tapi sehari langsung hilang," ujar Upen.

Upen sendiri bukan warga asli Kota Bandung. Ia berasal dari Garut yang kini tinggal di rumah kontrakan di daerah Buahbatu bersama anaknya.

Bisnis tarantula.Pegawai di peternakan tarantula milik Ming Cu.. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Tiap pekan, Upen menyempatkan diri pulang ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Tentunya dengan membawa buah tangan hasil kerja kerasnya memberi makan tarantula.

Rutinitas yang dilakukan Upen tiap hari membuatnya tak merasa takut lagi dengan tarantula. Bahkan ia pun mengakui jika sudah menyukai tarantula seperti layaknya Ming Cu.

"Enggak (takut), jadinya emang suka sama laba-laba ini," tandasnya.

Untuk diketahui, bisnis jual beli tarantula yang dilakoni Ming Cu sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Dari usahanya itu, Ming Cu mampu meraup penghasilan puluhan juta perbulan.

Untuk harganya, Ming Cu menjual tarantula dengan harga yang bervariatif tergantung jenis dan ukurannya. Adapun jenis tarantula yang dijual Ming Cu diantaranya Chromatopelma cyaneopubescens, Poecilotheria spp, Nhandu tripepii, Typhochlaena seladonia dan Caribena versicolor.

"Harganya antara Rp 50 ribu sampai jutaan tergantung jenisnya. Paling mahal seladonia itu Rp 7,5 juta dari Amerika. Itu ukuran anakan yaa, kalau yang besarnya Rp 25 juta," ujarnya.

Ketekunan Ming Cu berbisnis jual beli tarantula membuatnya punya penghasilan yang melampaui gaji seorang pegawai negeri sipil (PNS). Ming Cu kini bisa memperoleh penghasilan lebih dari Rp 20 juta perbulan. Ia juga sudah mempunya tiga orang karyawan.

"Sekarang lumayan omzetnya Rp 20 juta perbulan ada," tutup Ming Cu.

(bba/ors)


Hide Ads