Siapa yang tidak geli melihat hewan pengerat tikus? Akan tetapi, hewan kecil yang terlihat menjijikan ternyata bisa dimanfaatkan dan dijadikan untuk meraup pundi-pundi rupiah, lho.
Seperti diketahui, hewan tikus merupakan binatang pengerat yang dibenci sebagian besar orang karena dianggap menjijikan. Namun, seorang pemuda bernama Yudha Setia Priatna (22), asal Kabupaten Subang, Jawa Barat memilih untuk budi daya tikus putih hingga meraup cuan.
Bertempat di halaman rumahnya yang berada di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Subang, Yudha melakukan budi daya sekitar ribuan tikus. Namun bukan tikus liar atau tikus hitam yang biasa berada di sawah atau rumah-rumah. Tikus yang dia budidaya adalah tikus putih jenis rat dan mancit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuda mengungkapkan budidaya tikus putih yang digelutinya berawal dari kesulitannya mencari pakan untuk ular kesayangannya. Pada 2017, dia akhirnya mencoba membeli tikus lebih banyak untuk pakan ularnya.
Tanpa disangka, tikus putih untuk pakan ularnya itu justru berkembang biak.
"Pertamanya saya susah nyari tikus untuk makan ular, ada rencana untuk ternak karena carinya susah, mulai pada tahun 2017 akhir, pada tahun itu beli anakan yang biasa kasih makan agak banyak, kemudian beranak dan dijual online ternyata peluangnya lumayan," ujar Yudha kepada detikJabar belum lama ini.
Melihat adanya peluang, Yudha akhirnya belajar demi mendalami budidaya tikus putih. "Awalnya belajar autodidak, cuma semakin ke sini berkenalan dengan peternak senior dan belajar, pemasaran online dan sekitar Subang dan Bandung," katanya.
Yudha juga mengungkapkan, budidaya tikus putih ini cukup mudah dan menguntungkan. Pasalnya pakan tikus cukup limbah sayuran atau sisa nasi, mudah beranak dan permintaannya juga dinilai cukup tinggi.
"Untuk proses kawin, dua tikus jantan cukup digabungkan dengan dua puluh ekor tikus betina. Setelah tikus betina yang terlihat hamil langsung dipisahkan hingga melahirkan," ucapnya.
Lebih jauh, Yudha menjelaskan hanya butuh satu minggu dari hamil hingga melahirkan, tinggal menunggu satu bulan lagi untuk siap di panen. Perbedaan tikus rat dan mencit sendiri hanya dari ukurannya saja. Untuk cara beternaknya pun tetap sama.
"Satu ekor tikus mencit dijual mulai harga Rp3.500 hingga Rp7.000 per ekornya. Sementara tikus rat dijual dari Rp7.000 sampai Rp9.000, untuk reseller dengan pembelian minimal 100 ekor harga lebih murah," ungkapnya.
Selain para peternak dan pecinta ular, pemasaran tikus putih ini juga masuk hingga universitas untuk keperluan uji coba laboratorium. Bahkan harganya lebih tinggi jika dijual ke universitas.
Dari budidaya tikus putih ini, Yudha maraup omzet mulai Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per bulannya.
(mso/mso)