Menjadi aparatur sipil negara (ASN) alias pegawai negeri sipil (PNS) sambil berwirausaha memang tidak mudah dijalankan. Apalagi usaha yang dijalankannya itu baru dirintis saat awal pandemi COVID-19.
Namun kondisi tersebut dipatahkan seorang pegawai Kejaksaan Negeri Majalengka, Ahmad Nuvi Maulidina (37). Ia rela mengorbankan waktu istirahatnya demi menjalankan kedua profesinya.
"Awal-awal ngerintis saya cuma punya waktu istirahat atau tidur rata-rata sekitar 3 jam. Karena harus kerja, dagang, terus setelah dagang dilanjut belanja bahan-bahan kebutuhan warung, karena saat itu masih belum punya banyak pegawai," kata Nuvi saat berbincang dengan detikJabar, Minggu (24/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menjadi ASN dan pengusaha, suami dari Supartyningsih (34) itu sukses menjalankan kedua profesinya. Kini, usahanya terus melejit dan karier ASN-nya moncer. Sehingga ASN muda ini bisa menjadi motivator bagi rekan kerjanya.
"Di bulan Juni 2013 saya mutasi dari Kejari Sumenep ke Kejari Majalengka, yang kemudian ditugaskan di Bidang Intelijen dari tahun 2013-2020. Dari tahun 2020 sampai dengan sekarang saya bertugas Bidang di Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan," ujar dia.
![]() |
Pria kelahiran Sumenep,24 November 1985 dari Pasangan Bambang Asmadi dan Irmawati itu, saat ini mempunyai rumah makan bernama Nasi Bebek Madura 'Cak Nuv'.
Rumah makan bebek, ayam, entog dan ikan benteur itu kian melejit dan dikenal para pecinta kuliner di Kabupaten Majalengka. Nuvi mengaku, awal mula merintis usaha tersebut dikarenakan ingin membantu dan memberdayakan warga sekitar rumah yang terdampak COVID-19.
Ia mengawali menjual Nasi Bebek Madura itu berawal dari 'menumpang' di teras orang lain. Tidak membutuhkan waktu lama, kini ia memiliki tempat usaha lebih representatif
"Kalau usaha, pas awal saya cuma nyewa lahan orang pakai gerobak, tapi sekarang alhamdulilah udah punya tempat yang lebih luas," ucap dia.
"Buka usaha ini berawal dari kebingungan saya karena tidak bisa mudik (Lebaran), karena kebijakan PPKM. Kebetulan beberapa warga sekitar juga terdampak pandemi COVID. Pada tahun 2021 saya mulai mencoba membuka bisnis kuliner Bebek Madura ini," kata dia menambahkan.
Meski usahanya baru berlangsung sekitar 1 tahun, kini ia berhasil meraup omzet jutaan rupiah setiap harinya. Dengan dibantu 15 karyawan, Nuvi saat ini sudah memiliki dua cabang, yakni di kawasan Bundaran Munjul dan di gerai Kasungka Food atau tepatnya di Taman Majalengka Bagja Raharja.
"Alhamdulillah omzet per hari rata-rata Rp 5-8 juta," ucap dia.
Sekadar informasi, Nuvi mulai menekuni bisnis kuliner dari tahun 2014 dengan mencoba berbagai produk mulai dari kue basah, nasi pecel malang, soto Madura, camilan Madura, sampai saat ini merintis nasi bebek khas Madura.
(ors/ors)