Reksa dana adalah salah satu alternatif investasi bagi para investor yang tidak memiliki banyak waktu, pemahaman, serta keahlian untuk menghitung risiko investasi yang dilakukan. Sebelum berinvestasi yuk ketahui pengertian reksa dana, jenis, keuntungan, hingga cara membelinya.
Apa Itu Reksa Dana?
Menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat (27), reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Kegiatan dari perusahaan investasi reksa dana ini adalah dengan cara mengelola uang dari masyarakat baik dalam bentuk lembaga investor maupun dari investor perorangan. Kemudian selanjutnya uang tersebut diinvestasikan ke media investasi, baik di pasar modal, pasar uang, maupun properti.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2009), pada umumnya reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor. Kemudian selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Jenis Reksa Dana
Saat ini ada empat jenis reksa dana yang bisa kamu pilih. Dikutip dari jurnal Karakteristik dan Kinerja Reksa Dana Saham Indonesia oleh Bernadus Dwiprakasa dan Christiana Fara Dharmastuti, berikut rinciannya:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Investasi reksa dana ini mencapai 100 persen pada efek pasar uang yaitu efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
Alokasi jenis reksa dana ini ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, atau obligasi yang memiliki masa jatuh tempo di bawah 1 tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Dalam reksa dana ini investasi sekurang-kurangnya sebesar 80 persen dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang, seperti obligasi.
Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksa dana pasar uang membuat nilai return bagi reksa dana jenis ini juga lebih tinggi, tetapi tetap lebih rendah daripada reksa dana campuran atau saham.
Reksa dana pendapatan tetap komponen utamanya adalah surat utang surat utang (obligasi) atau sukuk yang jatuh temponya satu tahun atau lebih dari satu tahun.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa dana ini melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana saham.
Potensi hasil dan risiko reksa dana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksa dana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksa dana saham. Jenis reksa dana ini alokasi dananya dibagi ke dalam saham, pasar uang dan obligasi.
4. Reksa Dana Saham
Investasi dalam reksa dana ini sekurang-kurangnya sebesar 80 persen dikelola dalam efek bersifat ekuitas (saham).
Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan dividen. Reksa dana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar, namun demikian juga dengan risikonya.
Jenis reksa dana ini alokasi dananya terdiri dari sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas atau saham
Risiko Berinvestasi Reksa Dana
Reksa dana adalah salah satu alternatif investasi bagi para investor pemula. Namun untuk melakukan investasi reksa dana, para investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi muncul apabila membeli reksa dana. Berikut sejumlah risikonya:
1. Risiko Menurunnya Nilai Aktiva Bersih (NAB) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio reksa dana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan harga pasar portofolio investasi reksa dana, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, muncul kinerja emiten yang tidak baik, hingga situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas bisa terjadi jika pemegang unit penyertaan reksa dana pada salah satu manajer investasi tertentu ternyata melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama.
Istilahnya, manajer investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas unit penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi jika terdapat faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali unit reksa dana tersebut.
Sejumlah faktor luar biasa tersebut di antaranya situasi politik dan ekonomi yang memburuk, penutupan atau kebangkrutan sejumlah emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio reksa dana tersebut, hingga likuidasi perusahaan manajer investasi sebagai pengelola reksa dana tersebut.
3. Risiko Pasar
Situasi ini terjadi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yakni harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis.
Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung dapat mengakibatkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang terdapat pada unit reksa dana akan mengalami penurunan. Untuk itu, jika ingin membeli reksa dana tertentu, investor harus bisa memperhatikan tren pasar dan instrumen portofolio reksa dana tersebut.
4. Risiko Default
Risiko ini dapat terjadi jika pihak manajer investasi membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan, padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Sebaiknya, risiko ini dihindari dengan cara memilih manajer investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
Tips Memilih Produk Reksa Dana
Ada sejumlah tips dalam memilih produk reksa dana sehingga investasi reksa dana detikers dapat mendulang cuan seperti yang diharapkan. Dilansir dari situs Bankrate, berikut sejumlah tipsnya:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Ingat, sebelum berinvestasi reksa dana kamu harus menentukan tujuan dari investasi ini. Kamu harus mempertimbangkan berbagai tujuan yang ingin dicapai dengan reksa dana. Sehingga, kamu bisa mendapatkan produk reksa dana yang tepat.
2. Lakukan Riset Terlebih Dahulu
Sangat penting bagi kamu yang ingin memulai investasi reksa dana untuk melakukan riset terlebih dahulu. Dengan melakukan riset, kamu bisa mengukur berbagai risiko reksa dana yang dipilih hingga rasio beban dan ukuran asetnya.
3. Pertimbangkan Risiko
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, investasi reksa dana tentu memiliki sejumlah risiko. Maka dari itu, pertimbangkan secara baik-baik dan matang sebelum berinvestasi reksa dana, sehingga kamu juga bisa memilih produk reksa dana yang tepat juga.
4. Siap-siap dengan Fluktuasi Nilai
Investasi reksa dana juga bisa mengalami fluktuasi harga, sehingga risiko ini harus siap dihadapi oleh para investor pemula jika ingin memulai investasi reksa dana. Maka jangan kaget jika melihat portofolio kamu tiba-tiba menjadi merah.
5. Jangan Berharap Cepat Untung
Saat ini banyak investor yang berharap dengan berinvestasi dengan reksa dana langsung meraup untung yang banyak. Namun cara tersebut salah detikers, sebab tidak selamanya investasi reksa dana langsung menghasilkan keuntungan. Karena reksa dana adalah investasi jangka panjang, maka kamu harus sabar dalam mendulang keuntungan.
Cara Membeli Reksa Dana
Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan dalam berinvestasi selain tanah, emas, properti, serta saham. Lantas, bagaimana cara membeli reksa dana? Simak penjelasannya di bawah ini:
- Cari informasi terkait produk reksa dana di sejumlah e-commerce yang kamu percaya
- Pertimbangkan terlebih dahulu membeli produk reksa dana jenis apa
- Jika belum mendaftar, silahkan isi data diri lengkap seperti KTP dan NPWP yang akan diunggah oleh calon investor
- Setelah itu, investor akan mendapatkan nomor untuk melakukan investasi reksa dana
- Jangan lupa untuk mengaktivasi akun terlebih dahulu
- Setelah itu, kamu bisa memilih produk reksa dana yang sudah kamu pertimbangkan sebelumnya
- Lakukan pembayaran melalui transfer bank sesuai nominalnya
Agar lebih mudah, detikers juga bisa melakukan pembelian reksa dana di agen platform digital, seperti M-smiles, InvestasiKu, dan Ajaib.
Itu dia detikers penjelasan soal reksa dana yang dijabarkan mulai dari pengertian, jenis, keuntungan, hingga cara membelinya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu yang akan memulai investasi reksa dana!
Simak Video "Rahasia Investasi Sukses: Bagaimana Realisasi dan Dampaknya?"
(ilf/fds)