Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex naik. Kondisi demikian dinilai tak selaras dengan upaya pembatasan BBM subsidi Pertalite dan Solar.
Seperti diketahui, Pertamina sempat menerbitkan aturan tentang penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar. Hal itu untuk membatasi pembelian Pertalite dan Solar. Kemudian, muncul kebijakan anyar Pertamina, yakni menaikkan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menilai kebijakan Pertamina tak konsisten. Acuviarta menjelaskan Pertamina sempat menyampaikan 80 persen dari BBM subsidi, 60 persennya digunakan oleh masyarakat mampu. Artinya, penggunaan BBM subsidi tak tepat sasaran. Sehingga muncul pembatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat bahwa tidak konsisten. Ada migrasi dari Pertamax ke Pertalite, kurang lebih 20-30 persen. Ini dikarenakan adanya kenaikan harga Pertamax cs," kata Acuviarta kepada detikJabar, Selasa (12/7/2022).
Acuviarta menilai Pertamina seakan tak memperhatikan kombinasi kenaikan harga BBM. Harusnya, kata dia, Pertamina tetap mendorong agar masyarakat mengonsumsi Pertamax cs atau BBM nonsubsidi.
"Saya melihat perencanaan agar kurang. Kenapa pemilihan lokasi uji coba (penerapan aplikasi) yang 11 kabupaten dan kota, ada Tasikmalaya dan Ciamis. Konsumen solar kan banyak di pertambangan dan perkebunan. Harusnya Kalimantan," kata Acuviarta.
"Oke lah kalau masyarakat banyak di Kota Bandung, Tetapi saya melihat Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis kurang pas. Kenapa tidak Bogor," kata Acuviarta menambahkan.
Lebih lanjut, Acuviarta mengatakan Pertamina harusnya berani mengambil keputusan untuk menaikkan harga Pertalite. Hal ini dilakukan agar tak menimbulkan gap yang besar antara Pertamax cs dan BBM bersubsidi.
"Sekarang harga Dexlite dan Pertamina Dex sudah tinggi karena kenaikan kemarin. Kalau saya lihat, kebijakan ini hanya lebih kepada negosiasi antara Pertamina dan DPR soal pembengkakan subsidi," kata Acuviarta.
Dikutip dari detikFinance, harga BBM yang naik adalah Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Pertamax Turbo (RON 98) naik dari semula Rp 14.500 per liter menjadi Rp 16.200 per liter, Dexlite naik dari semula Rp 12.950 per liter menjadi Rp 15.000 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp 13.700 per liter menjadi Rp 16.500 untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
"Penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU," bunyi keterangan Pertamina, Minggu (10/7/2022).
(sud/mso)