Menjelang tahun ajaran baru, para penjual peralatan sekolah, khususnya seragam, di kawasan Kosambi, Kota Bandung meraup cuan. Penjualan naik hingga 100 persen.
Pantauan detikJabar, Selasa (12/7/2022) sejumlah warga yang hendak membeli seragam sekolah mengajak langsung anaknya membeli seragam. Ada yang mengukurkan ke badannya, ada juga yang langsung dicoba.
Hal ini membuat penjual seragam merasakan kebahagiaan tersendiri. Mereka kini bisa full senyum karena usahanya benar-benar terasa bergeliat dan mendatangkan untung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah meningkat dibanding dengan pas COVID-19, sekitar 90-100 persen (peningkatan)," kata Cecep (50), salah seorang penjual peralatan sekolah kepada detikJabar di kiosnya.
Meski terjadi peningkatan, keuntungan para penjual peralatan sekolah ini belum normal seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Tapi dibandingkan sebelum COVID-19 masih kurang," ujarnya.
![]() |
Cecep sendiri menjual beragam peralatan sekolah di kiosnya. Dari mulai seragam, topi, dasi, ikat pinggang, sepatu, kaos kaki, alat tulis, dan lainnya. Tapi dari berbagai perlengkapan itu, menurut Cecep seragam SD, SMP dan SMP paling banyak dicari.
"Harganya (seragam) SD kisaran Rp 100 ribuan, SMP kisaran Rp 125-130 ribuan dan SMA kisaran Rp 150 ribuan, tergantung ukuran," tuturnya.
Cecep menyebut, pembeli banyak datang pada siang atau sore. Selain itu, biasanya peningkatan pembeli terjadi H-2 atau H-3 jelang masuk sekolah.
"Bisanya dua-tiga hari jelang sekolah, itu ramainya, nanti tuh Sabtu-Minggu pasti ramai," terangnya.
Salah seorang warga, Maryati mengatakan, ia datang ke sejumlah toko peralatan sekolah di kawasan Kosambi untuk mencari seragam SD untuk anak keduanya.
"Buat anak, beli seragam SD, ini baru masuk SD," katanya.
Maryati menuturkan, ia kerap membeli seragam di kawasan Kosambi karena sudah langanan setiap tahunnya. "Harga lumayan standar, saya suka beli ke sini, sebelumnya anak saya juga beli di sini," pungkasnya.
(wip/ors)