Produksi Susu di Jabar Terus Menyusut Imbas Wabah PMK

Produksi Susu di Jabar Terus Menyusut Imbas Wabah PMK

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 23 Jun 2022 16:51 WIB
peternak sapi perah ponorogo memeras susu
Peternak sapi perah ponorogo memeras susu (Foto: Charolin Pebrianti)
Bandung -

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mengakibatkan produksi susu sapi perah di Jabar menyusut. Setiap harinya produksi susu sapi perah menyusut sebanyak satu ton.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Mohamad Arifin Soedjayana wabah PMK mengakibatkan kematian terhadap induk sapi perah. Kondisi demikian merugikan peternak, sebab induk sapi perah merupakan investasi bagi peternak. Arifin menyebutkan PMK juga mengakibatkan produksi susu menurun.

"Tinggal 20 persen produksinya. Turunnya 80 persen," kata Arifin di Gedung Sate, Kamis (23/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifin tak menyebutkan angka pasti terkait penurunan jumlah produksi susu sapi perah saat awal-awal wabah PMK. Namun, Arifin memastikan kondisi yang merugikan peternak sapi perah itu perlahan bisa ditanggulangi. Arifin memastikan penyusutan yang sebelumnya mencapai 80 persen, saat ini hanya sekitar satu ton.

"Sekarang satu ton hilang per hari. Penurunan sekarang. Kita seharinya itu di angka sekitar 300 ton. Dengan ini (penanganan PMK) satu ton hilang," kata Arifin.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Arifin menjelaskan Pemprov Jabar memprioritaskan vaksinasi PMK di daerah yang menjadi sentra peternakan sapi perah, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Sumedang, Kuningan dan Bogor. DKPP Jabar telah menggandeng koperasi peternak sapi perah. Arifin menjelaskan pendataan vaksinasi PMK itu berbasis NIK para peternak.

Sekadar diketahui, Pemprov Jabar telah mendistribusikan 120 ribu vaksin PMK ke seluruh kota dan kabupaten. Target penyuntikan vaksin PMK itu dilakukan pekan ini.

Selain vaksin, Pemprov Jabar juga telah mengirim sebanyak 1.784 petugas pemeriksa hewan kurban. Program ini bertujuan untuk memastikan agar hewan kurban sehat dan disembelih sesuai syariat

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan berharap wabah PMK bisa diselesaikan dalam waktu dekat. "Produksi susu yang menurun, khususnya sapi perah semoga kembali normal," ucap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyebutkan tim pemeriksa hewan kurban ini terdiri dari berbagai pihak, yakni ikatan dokter hewan, tim provinsi, tim dari kota atau kabupaten asosiasi obat hewan, dan lainnya.

"Semua bergerak bersama-sama, ada balai veteriner, balai inseminasi buatan, semua bekerja sama dalam satu tim untuk memastikan kurang lebih 800.000 hewan kurban, yang ditargetkan tahun ini dipotong," kata Ridwan Kamil.

(sud/yum)


Hide Ads