.webp)
Berbicara mengenai LCS, secara sederhana LCS adalah penyelesaian transaksi bilateral antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara dimana settlement transaksinya dilakukan di dalam yuridiksi wilayah negara masing-masing.
Instrumen ini tentunya ditujukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang hard currencies (terutama USD) dengan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk settlement perdagangan dan investasi.
Dari sudut pandang yang lebih makro, implementasi LCS yang semakin optimal ke depan akan turut memberikan andil pada kestabilan nilai Rupiah, seiring dengan ketergantungan terhadap mata uang hard currencies yang berkurang. Saat ini LCS telah diimplementasikan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang dan Tiongkok, melibatkan 5 mata uang lokal yakni Rupiah, Ringgit, Baht, Yen dan Yuan.
Kepala BI Perwakilan Jabar Herawanto berujar, WJIM digelar untuk meningkatkan daya saing industri dengan pemanfaatan berbagai fasilitas dan dukungan yang disediakan pemerintah pusat maupun daerah, perbankan maupun instansi terkait lainnya, khususnya manufaktur di Jawa Barat meningkat.
"West Java Industrial yang kedua dengan tema bagaimana kita bisa mendorong, mengembangkan industri di Jawa Barat jadi bagian dan kontributor sangat dominan di Asia. Kali ini, Kita menghadirkan beberapa isu penting yang kita anggap atau waktunya pas untuk tingkatkan daya saing dari industri khususnya manufacturing di Jawa Barat, yaitu terkait ekspor impor," ujar Herawanto
Sebagaimana pelaksanaan tahun sebelumnya, WJIM mengangkat topik/isu penting yang diharapkan mampu terus meningkatkan kinerja dan mendorong daya saing industri terhadap perekonomian nasional yang saat ini mencapai 28,27% terhadap perekonomian dan 23,43% terhadap ekspor nasional dengan potensi yang dapat terus meningkat.
Dalam WJIM ini, selain diberikan fasilitas oleh pemerintah daerah Jawa Barat seperti fasilitas USS kemudian juga dari bea cukai dan lain sebagainya, yang menjadi fokus utama yakni LCS dan oleh karena itu BI Jabar bekerjasama dengan kantor pusat Bank Indonesia.
"Jawa Barat ini yang telah mengikuti atau telah menggunakan LCS ini porsinya paling besar di nasional walaupun demikian tentunya potensi untuk pengembangan ini masih jauh lebih besar lagi dan ini harus benar-benar kita ambil karena dengan LCS bagi industri tentunya adalah efisiensi biaya sementara bagi ekonomi makro nasional berarti di sini adalah stabilisasi dari nilai rupiah lebih terjaga," katanya.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan kali ini, karena kegiatan ini merupakan kolaborasi dari seluruh kelembagaan dalam rangka menyikapi ekonomi di Jawa Barat, baik perusahaan, Bank Indonesia dan kementerian.
"Juga ada komitmen bersama seluruh pengusaha yang mewakili dan hadir untuk LCS itu. Di mana kegiatan ini adalah bentuk bantuan dan dorongan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Uu usai peresmian di Trans Hotel Bandung, Rabu (15/6/2022).
Uu mengungkapkan, tugas pemerintah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan mengeluarkan beberapa kebijakan pembangunan dan sekarang bersama Bank Indonesia mendorong ekonomi Jawa Barat lebih baik lagi apalagi setelah pandemi.
"Kami merasa bahagia, salah satu tugas kami ada yang bantuan dalam hal ini adalah pelaku ekonomi dan Bank Indonesia dengan harapan apa yang jadi komitmen dilaksanakan dan ditindaklanjuti sehingga kegiatan kali ini memilki efek dominan yang sangat luar biasa," kata mantan Wakil Bupati Tasikmalaya itu. (wip/yum)
