Kebahagiaan Sederhana Penjual Gorengan di Gunung Tangkubanparahu

Kebahagiaan Sederhana Penjual Gorengan di Gunung Tangkubanparahu

Dwiky Maullana Vellayati - detikJabar
Jumat, 27 Mei 2022 04:00 WIB
Penjual gorengan di Gunung Tangkubanparahu.
Penjual gorengan di Gunung Tangkubanparahu. (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Subang -

Kebahagiaan terpancar dari wajah pasangan Asep (50) dan Yani (48) yang merupakan pedagang gorengan di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Pasalnya, mereka berdua bisa kembali mengais rezeki dengan berjualan gorengan setelah sebelumnya tidak berjualan selama dua tahun akibat Pandemi COVID-19. Sejak adanya pandemi COVID-19, mereka berdua harus gigit jari dan sempat kebingungan karena tidak mempunyai penghasilan apapun.

Namun, mereka tidak patah semangat demi kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan mereka berdua. Yani mengungkapkan, ia bersama sang suami sudah berjualan di TWA Gunung Tangkuban Parahu Subang selama 20 tahun. Namun, selama pandemi COVID-19 ia bersama suami hanya berjualan gorengan di rumahnya yang berada di Wilayah Wanayansa, Kabupaten Purwakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ibu sama bapak mah sudah 20 tahun jualan gorengan di Gunung Tangkubanparahu ini, cuman ini baru lagi bisa jualan pas libur Lebaran kemarin aja," ujar Yani kepada detikJabar belum lama ini.

Meskipun sudah dapat kembali berjualan, mereka sempat terkendala modal usaha. Terlebih saat harga minyak goreng melambung tinggi membuat mereka harus memutar otak agar dapat kembali modal.

ADVERTISEMENT

"Bingung ibu juga harga minyak akhir-akhir ini tinggi, tahu sendiri kalau minyak goreng jadi bahan utama bikin gorengan, ibu juga enggak mau kehilangan pembeli kalau misalnya harganya dinaikkan. Jadi Ibu sedikit mengurangi porsi aja, enggak harus naikkan harga," katanya.

Di sisi lain, gorengan Asep dan Yani ini sudah termasuk makanan camilan favorit wisatawan di Gunung Tangkubanparahu. Pasalnya, cuaca pegunungan yang dingin terasa sedikit menghilang setelah memakan gorengan panas seperti tempe, tahu isi, cireng, hingga bakwan. Saat ini, mereka menjual satuan harga gorengan hanya Rp 2 ribu.

"Ya itu ibu enggak mau kehilangan pembeli, jadi semuanya gorengan yang ibu jual cuman Rp 2 ribu," ucap Yani.

"Allhamdulilah pertama dagang lagi setelah dua tahun enggak jualan masih ramai, terus diminati wisatawan. Soalnya kalau ibu mah gorengnya ngedadak gitu sesuai adanya pembeli. Kalau sekarang sih belum dapat untung, masih kembali modal saja, tapi udah bisa berjualan lagi juga udah senang," tuturnya.

Sementara itu, menurut Elan Suherlan (39) salah seorang pengunjung objek wisata Gunung Tangkubanparahu asal Kabupaten Purwakarta mengatakan gorengan yang yang dijual Asep dan Yani ini tidak pernah berubah rasa sejak dulu

"Saya sudah sering main ke sini (Tangkubanparahu). Kalau ke sini pasti aja beli gorengan Bu Yani, emang cocok juga sama suasana pegunungan di sini kalau makan gorengan," kata Elan.




(ors/ors)


Hide Ads