Lika-liku Bakso Aci Imut yang Viral di Bandung

Lika-liku Bakso Aci Imut yang Viral di Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 26 Mei 2022 14:00 WIB
Bakso aci imut (bacimut) di Jalan Tamim Bandung.
Bakso aci imut (bacimut) di Jalan Tamim Bandung. (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Di tepi Jalan Tamim Nomor 54, Kota Bandung, ada sebuah gerobak kecil yang ramai antrean. Gerobak tersebut dimiliki Andri yang sudah enam tahun berjualan Bakso Aci Imut atau Bacimut. Dalam dua tahun terakhir, dagangannya sedang laris-larisnya karena jadi jajanan Bandung yang viral.

"Biasanya pada datang karena tahu dari instagram, kebanyakan juga memang sudah sering beli jadi datang lagi. Alhamdulillah ini bangkit lagi sejak pandemi, karena masuk ke beberapa akun Instagram dan diliput sama YouTuber. Jadi bisa sampai luar kota Bandung juga," ujar Andri kepada detikJabar, Rabu (25/5/2022).

Berawal dari bekerja sebagai pegawai salah satu franchise makanan ringan, ia memutuskan keluar untuk berbisnis. Ia mencoba menghubungi teman-teman lamanya dan mempelajari resep-resep makanan untuk berjualan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Temen-temen saya dari SMP, SMA, saya hubungi karena pingin tahu jualan mereka. Tanya bisa enggak ambil dari dagangan mereka untuk dijual lagi. Sampai akhirnya saya dikasih resep odading dan cakwe untuk jualan di jalan Tamim ini. Karena rasanya enak, awalnya laku tapi lama-lama merosot," kenangnya.

Bakso aci imut (bacimut) di Jalan Tamim Bandung.Bakso aci imut (bacimut) di Jalan Tamim Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar

Kegagalan pertama tak membuatnya jera, ia kembali mencari info sebanyak-banyaknya dari teman-temannya yang juga berdagang. Sampai akhirnya ia ingin mengambil bakso aci dagangan temannya untuk dijual kembali, namun tak diizinkan. Menurutnya, adonan bacimut milik temannya cukup spesial karena saat digoreng, aci bercampur adonan ikan laut menjadi harum.

ADVERTISEMENT

"Tiga bulan itu alot, saya enggak boleh ambil karena dia mau dagang dorongan di Jalan Tamim ini. Tapi alhamdulillah akhirnya boleh, saya kemudian jualan odading-cakwe dan bacimut. Eh malah adonan odading-cakwe saya enggak kegoreng sama sekali, dari pagi sampai sore jualannya bacimut terus. Tahun 2016 saya fokus jualan bacimut, minta stok lebih banyak," terang pria berusia 39 tahun tersebut.

Bermodal lima juta, ia memaksimalkan berdagang bacimut. Belajar dari pengalaman sebelumnya, dalam waktu dua tahun berdagang ia tak mau hanya berjualan bacimut dengan bumbu tabur. Ia terus bereksperimen menciptakan inovasi rasa agar pembeli tak bosan dan terus berdatangan. Berbekal pengetahuan dari tempat kerja sebelumnya, ia meracik sendiri aneka saus.

Salah satu yang paling populer adalah saus pizza. Ia mengaku kebanyakan postingan viral saat ia sedang memanaskan keju menggunakan torch. Sementara untuk beberapa pembeli yang sudah sering mampir biasanya membeli varian bumbu tabur seperti keju dan pedas.

"Sekarang ada tujuh varian yakni bumbu tabur, karedok, saus nanas, bumbu rujak, saus pizza, chicken spicy, dan japanese sauce. Semua saya bikin coba-coba sendiri, waktu racik tawarkan ke pedagang sekitar sini dan ke anak-anak untuk tes enak engga. Pernah beberapa kali gagal, salah satunya varian saus tartar, karena tidak tahan lama," tuturnya.

Keuntungannya mulai menanjak pada 2018 hingga ia memberanikan diri membuka tiga cabang. Dalam sehari, puluhan ball bakso aci terjual habis. Sayangnya, pada 2019 ia harus rela menutup ketiga cabangnya akibat pandemi.

"Akhirnya gerobak cabang saya jual, tapi ada juga yang masih di rumah. Sekarang udah kembali normal meski baru jualan di sini aja. Bisa terjual sehari sepuluh ball, satu ball isinya dua kilo bakso aci. Kalau hari sabtu bisa habis 12 ball. Insya Allah bulan ini mau coba buka cabang lagi, saya baru pengumuman di Instagram cari lapak strategis gitu," jelas bapak dua anak ini.

Ada tiga kriteria tempat yang ia pertimbangkan sebelum membuka lapak. Strategi inilah yang membuatnya berjodoh dengan Jalan Tamim. "Pilih jalan yang keramaiannya ada tiga titik tembak. Di sini keramaian dari orang yang lewat, orang yang mau ke Pasar Baru, dan orang yang mau ke toko-toko di Tamim. Kadang jalanan yang menurut orang ramai sekalipun belum tentu jodohnya di sana," ujar Andri.

Detikers yang ingin mencoba Bacimut Bandung yang viral ini, bisa datang ke Jalan Tamim, tepatnya di depan Toko 54. Buka setiap hari senin-sabtu pukul 09.30-15.00 WIB. Harganya pun cukup terjangkau, hanya di kisaran Rp 7000 untuk porsi plastik sampai Rp 17.000 untuk porsi boks.




(aau/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads