Alun-alun Kota Bandung ditutup sementara. Ratusan warga tumplek berkerumun di luar kawasan alun-alun.
Pantuan detikJabar, Jumat (6/5/2022) pengunjung yang tidak dapat masuk ke kawasan Alun-alun Bandung bertahan di luar kawasan hingga memenuhi halte bus.
Ada yang duduk di kursi taman yang ada di atas trotoar, ada juga warga yang mencicipi makanan yang dijual oleh para pedagang kuliner di luar kawasan Alun-alun Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengen ke sini udah Corona, tangan jatuh juga maksain," kata Cucun pengunjung asal Cimahi kepada detikJabar.
Cucun mengaku kecewa tidak bisa masuk ke dalam kawasan Alun-alun Bandung. "Ya kecewa udah jauh-jauh ke sini, udah tangan sakit, tapi enggak kenapa-kenapa yang penting bisa lihat alun-alun," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengunjungi langsung Alun-alun Bandung yang sudah ditutup. Yana berjalan-jalan di lokasi tersebut untuk melihat titik-titik keramaian dan tumpukan sampah di lokasi tersebut.
"Ditutup sementara karena kemarin pengunjung banyak, kemudian kami menyayangkan perilaku membuang sampahnya, harusnya saling jaga," kata Yana usai tinjuan.
Yana menambahkan membludaknya kunjungan dan tumpukan sampah, di luar ekpsektasi dirinya.
"Di luar ekspektasi juga, mungkin setelah dua tahun orang tidak mudik dan enggak piknik karena pandemi sehingga kita enggak prediksi jumlah orangnya," ujarnya.
Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan juga sempat meninjau kondisi Alun-alun Bandung. Dia menyoroti soal tumpukan sampah yang timbul di kawasan Alun-alun akibat kurang disiplinnya warga.
"Tadi kunjungan ke Alun-alun Bandung karena ada laporan sampah menumpuk, wisatawan sangat banyak sekali, lautan manusia dan sampah," kata Teddy saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Teddy mengungkapkan petugas kebersihan hingga pengelola taman mengaku kewalahan mengatasi tumpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.
"Petugas DLH dan DPKP3 kewalahan, (sampah) tiga kali lebih banyak dari hari biasa," ungkapnya.
Orang nomor satu yang duduk di kursi DPRD Kota Bandung ini mengungkapkan produksi sampah di masa libur Lebaran di titik Alun-alun Bandung saja meningkat hingga 4 kali lipat.
"Biasanya satu kubik, ini bisa 3-4 kubik," ujarnya.
Para petugas kebersihan pun, harus lembur dan bekerja kembali lebih pagi. "Mereka lembur sampai jam 10 malam dan dilanjutkan jam 5 subuh," ucapnya.
(wip/mso)