Ridwan Kamil Sebut Uji Coba KCJB Dilakukan November 2022 Saat G20

Ridwan Kamil Sebut Uji Coba KCJB Dilakukan November 2022 Saat G20

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 07 Apr 2022 15:05 WIB
Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksi mundur ke Juni 2023 dari rencana sebelumnya Desember 2022. Lalu, sudah sejauh apa perkembangannya?
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom).
Bandung -

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) direncanakan mulai beroperasi pada Juni 2023. Saat ini KCJB mengebut persiapan untuk segara beroperasi, salah satunya melaksanakan uji coba pada November mendatang.

"Berita baiknya bulan November pada perhelatan G20, KCJB akan bereksperimen, memulai uji coba sehingga menimbulkan semangat," kata Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022).

Ridwan Kamil mengatakan progres pembangunan KCJB sesuai target. Saat ini, progres pembangunan kereta cepat telah mencapai 80 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengoperasian sesuai dengan disepakati adalah Juni 2023. Nanti penumpang pertama sudah bisa menggunakan keret cepat yang kita tunggu-tunggu," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan banyak pelaku usaha properti yang berminat untuk membangun bisnis di titik transit transit oriented development (TOD) KCJB. TOD yang paling progresif dan dilirik pengusaha adalah di Stasiun Halim Perdanakusuma.

ADVERTISEMENT

"Ada rumah sakit, mal dan lainnya mau dibangun. Kemudian di Karawang, ada hotel dan perkantoran juga mau didesain," kata Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan di titik Walini akan dibangun stasiun yang bekerja sama dengan pihak ketiga. Sementara itu, di Stasiun Tegalluar Bandung, sebagai stasiun akhir KCJB itu kan dibangun jembatan penyeberangan untuk kendaraan.

"Sehingga kawasan di situ hidup. Termasuk wacana pemindahan pusat pemerintahan Jabar, salah satunya itu di Tegalluar," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.

Kang Emil juga menyinggung soal sempat adanya kendala pembangunan terowongan di Purwakarta, yakni menabrak salah satu mata air. Pihak KCJB telah menyelesaikan masalah teknis tersebut.

Lebih lanjut, Kang Emil menjelaskan tentang peran daerah untum merayu investor agar bisa mendobrak pertumbuhan ekonomi di sepanjang lintasan KCJB. Ia menerangkan selain sebagai transportasi, KCJB bagian dari upaya untuk meningkatkan ekonomi.

"Gara-gara ada stasiun pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Sehingga, masyarakat Jabar yang tinggal di Walini dan Tegalluar bisa merasakan. Investor sudah asa dari dulu," kata Kang Emil.

Manjakan Warga Bandung

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan semua kendala terkait pembangunan tunnel sudah berhasil diselesaikan. Dari total 13 tunnel, saat ini sudah terbangun 12 tunnel. Dwiyana memastikan selesainya pembangunan tunnel ini akan membantu progres pembangunan bidang lainnya.

"Kita sudah melintasi kilometer 145 ke arah Tegalluar, ke arah Cileunyi," kata Dwiyana.

Dwiyana mengatakan progres pembangunan di kawasan Tol Cileunyi memang memakan waktu. Sebab, KCIC mengutamakan keselamatan karena Tol Cileunyi merupakan tol aktif.

"Sekarang prosesnya sudah ke Tegalluar. Proses pemasangan rel dan lainnya. Proses pemasangan teknologi kereta cepat, rel dan lainnya itu menggunakan mesin. Jadi lebih cepat, beda dengan kereta api existing," kata Dwiyana.

Dwiyana mengatakan Stasiun Padalarang difungsikan sebagai layanan baru. Adanya Stasiun Padalarang itu merupakan usulan dari warga Kabupaten Bandung Barat.

"Di situ akan dilayani kereta feeder yang melayani Stasiun Padalarang dan Cimahi. Sementara itu, Stasiun Tegalluar untuk melayani masyarakat di Bandung Timur," kata Dwiyana.

Dwiyana pun menilai KCJB betul-betul melayani masyarakat Bandung dan sekitarnya. KJCB ini milik Bandung, di Padalarang ada, Tegalluar ada. Padalarang tidak menggantikan Tegalluar. Tapi, warga KBB dan Cimahi bisa naik melalui Padalarang," kata Dwiyana.

(sud/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads