Sepekan jelang ramadan, Pemerintah Kota Sukabumi menggelar pasar murah dan bazar selama tiga hari. Kegiatan tersebut diserbu ibu-ibu karena menyediakan harga bahan pangan di bawah harga pasar.
Pantauan detikJabar di depan kantor PKK Kota Sukabumi, tepatnya Jalan Perpustakaan, terlihat beberapa stand UMKM dan bahan sembako berjejer di sepanjang jalan. Beberapa petugas pun berjaga di lokasi.
Beberapa barang yang dijual yaitu sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, sayur sayuran, dan bumbu dapur. Kemudian ada pakaian, makanan ringan, hingga jajanan pasar. Stand minyak goreng menjadi salah satu yang ramai dikunjungi warga di tengah langka dan harganya yang tak wajar di pasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irma (32), warga asal Kecamatan Cikole, mengaku senang dengan adanya bazar sembako. Ia membeli minyak goreng dan sayur-mayur dengan harga murah.
"Sekarang mah uang Rp 50 ribu cukup buat minyak hungkul (saja). Alhamdulillah lumayan harga lebih murah buat masak di rumah," kata Irma.
Warga lain, Imas (53) pun ikut mengantre untuk mendapatkan minyak goreng. Dia mengatakan, selisih harga antara minyak goreng di bazar dan di pasar cukup besar.
"Iya daftar dulu, saya antrean nomor 80. Harganya Rp 40 ribu yang dua liter, lumayan bedanya Rp 9 ribu sama di pasar atau supermarket. Ini juga beli bahan yang lain, beras juga lebih murah," katanya.
Sekadar informasi, pasar murah dan bazar ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Sukabumi ke 108. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, Senin-Rabu (28-30 Maret 2022) di depan Kantor PKK Kota Sukabumi, Kecamatan Warudoyong dan halaman Pasar Lembursitu.
![]() |
Pasar bazar murah ini kembali digelar di Kota Sukabumi setelah dua tahun sebelumnya tidak diselenggarakan karena pandemi COVID-19.
"Jadi 2020, 2021 itu tidak ada kegiatan ini karena memang masa pandemi ya, tidak boleh kerumunan, kemudian anggaran juga dialihkan untuk masalah kesehatan. Pada tahun ini sudah mulai dibuka kembali karena Kota Sukabumi berada di level 2 jadi secara nasional sudah mulai menurun," kata Kadiskumindag Kota Sukabumi Ayi Jamiat.
Dia mengatakan, ada 28 UMKM dan pengusaha pangan yang mengikuti bazar murah. Selain itu ada juga 700 paket sembako yang disubsidi oleh Pemerintah Kota Sukabumi.
"Kita anggaran yang disiapkan itu untuk tiga hari hasil dari refocusing. Dan kita pecah yang mewakili per wilayah," ujarnya.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, kegiatan itu diharapkan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Harapan kita dengan bazar murah ini membangkitkan ekonomi di kalangan UMKM, memperkenalkan brand lokal, dan bagaimana kita berbahagia dengan kedatangan Ramadan," kata Fahmi.
Dia memastikan, stok ketersediaan bapokting akan mencukupi selama masa Ramadan. Hanya saja, kenaikan harga masih perlu diantisipasi.
"Secara umum stok bapokting masih ada dan terkendali hanya yang harus diantisipasi sekarang adalah harga. Mekanisme pasar selama ini luar biasa. Kita berharap di bulan Ramadan ini tidak ada harga yang sangat fantastis," pungkasnya.
(ors/bbn)