Untuk pertama kalinya, setelah 40 tahun mati suri kereta api melesat lagi dari Stasiun Garut. Saat ini, warga Garut bisa melancong ke ibu kota dengan tarif yang diklaim pemerintah relatif murah.
Mulai hari ini, Kamis (24/3/2022), Stasiun Garut kembali melayani perjalanan komersial bagi masyarakat setelah diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo dan Bupati Rudy Gunawan, tadi pagi.
Dirut PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan proses reaktivasi rel kereta api Cibatu-Garut memakan biaya hingga Rp 352 miliar. Proses reaktivasi dimulai dari tahun 2018 hingga sekitar akhir tahun 2020 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total nilai investasi Rp 352 miliar. Yang mencakup pembangunan jalur sepanjang 19 KM dari Garut Cibatu, serta pembangunan tiga stasiun, Garut, Wanaraja dan Pasirjengkol," kata Didiek.
Ada dua kereta api yang melayani perjalanan komersial dari Stasiun Garut. Kedua kereta api tersebut adalah KA Cibatuan dan KA Cikuray Ekspress.
"KA Cibatuan melayani pemberangkatan lokal dari Stasiun Garut, menuju Cibatu, Padalarang. Sedangkan KA Cikuray Ekspress untuk rute ke Pasar Senen," katanya.
Tarif tiket perjalanan kereta api dari Stasiun Garut menuju Pasar Senen diketahui Rp 45 ribu. Sedangkan untuk perjalanan lokal, dari Stasiun Garut menuju Cibatu, Padalarang dan Purwakarta, dibanderol dengan tarif Rp 6 ribu sampai 14 ribu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, waktu tempuh Garut-Jakarta dari Stasiun Garut menuju Pasar Senen diperkirakan berlangsung sekitar 6 jam 28 menit. Waktu tempuh itu diketahui lebih lama dibanding perjalanan normal jalur darat menggunakan bus yang memakan waktu 5 hingga 6 jam.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan meskipun dengan waktu tempuh tersebut dan tiket yang relatif murah, masyarakat akan nyaman dengan fasilitas yang disuguhkan di dalam kereta api. Selain itu, pemandangan yang disuguhkan selama perjalanan juga indah.
"Meski harga tiketnya terbilang murah meriah, namun KA Garut-Jakarta dijamin nyaman dan fasilitasnya juga bersih," katanya.
Sementara Siti Nuraminah (39), salah seorang warga yang hadir di momen peresmian Stasiun Garut tadi pagi mengatakan, harga dan estimasi waktu tempuh yang diberikan cukup berbanding.
"Ya pasti pertimbangannya mending kereta api daripada bus atau elf. Ini kan enggak ada macet, terus waktunya juga teratur. Worth it lah," kata Siti.
Sementara itu, terkait harga tiket sendiri, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan harga murah yang diberikan kepada para penumpang adalah harga subsidi dari pemerintah.
"Harga tiket itu disubsidi oleh pemerintah pusat, jadi bisa murah. Kita sangat berterima kasih untuk itu," ujar Rudy.
(mso/bbn)