Heran! Migor Curah Langka di Tengah Berlimpahnya Migor Kemasan

Kota Bandung

Heran! Migor Curah Langka di Tengah Berlimpahnya Migor Kemasan

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 21 Mar 2022 11:21 WIB
Potret minyak goreng curah habis di salah satu kios pedagang di Kota Bandung
Potret minyak goreng curah habis di salah satu kios pedagang di Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikcom)
Bandung -

Stok minyak goreng (migor) curah di Kota Bandung mulai mengalami kelangkaan. Hal tersebut diakui para agen migor curah di sekitar Pasar Kosambi, Kota Bandung.

Pantauan detikJabar Senin (21/3/2022), para agen memasang tulisan 'Minyak Habis' di depan toko mereka. Kelangkaan migor curah ini diketahui sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

"Kelangkaan sudah satu minggu, minyak curah yang langka. Langkanya itu katanya dari pabriknya enggak ada, susah gitu sudah semingguan ini," kata Cecep Waryana salah satu karyawan agen migor di Pasar Kosambi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kelangkaan ini terjadi berbarengan pada saat pemerintah mencabut HET migor kemasan. Dimana saat itu, stok migor kemasan tiba-tiba kembali banyak di pasaran.

"Pas kemasan sudah turun (stoknya) semua yang curah malah langka. Kalah yang kemasan banyak stoknya ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Cecep menjelaskan terakhir Ia menjual migor curah seharga Rp 20.000 per kilogram. Sementara untuk migor kemasan dijual seharga Rp 48.000 per 2 liter.

Menurutnya kelangkaan migor curah membuat banyak warga mengeluh. Pasalnya kata dia, mayoritas pembeli migor curah adalah pedagang makanan.

"Sudah seminggu ini banyak yang tanya pelanggan, mereka kebanyakan penjual gorengan masakan gitu. Mereka gak mau yang kemasan, carinya kan curah yang murah," ujarnya.

Sementara itu Rahmawati seorang pembeli migor curah mengaku kebingungan dengan kelangkaan ini. Ia pun terpaksa harus membeli migor kemasan dengan harga yang jauh lebih mahal.

"Susah banget carinya minyak curah sekarang, barangnya kosong. Saya terpaksa pakai minyak kemasan karena gak ada yang curah," ujarnya.

Rahmawati pun merasa aneh dengan fenomena yang terjadi soal minyak goreng saat ini. Menurutnya melimpahnya stok migor kemasan dan langkanya migor curah ibarat orang bermain petak umpet.

"Sekarang ya minyak kemasan mah banyak harganya tinggi, tapi minyak curah langka. Sekarang ibu-ibu itu ibarat ngumpet, kalau kemarin minyaknya yang ngumpet," pungkasnya.




(bba/yum)


Hide Ads