Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat. Secara umum pada 2021, pertumbuhan ekonomi di Jabar tercatat 3,74 persen (year on year). Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta (3,56%) dan ekonomi nasional (3,69%).
"Dengan berbagai dinamika yang terjadi baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun perkembangan kasus COVID-19, serta progress vaksinasi, pertumbuhan ekonomi Jabar di tahun 2021 tercatat sebesar 3,74%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontaksi sebesar -2,56%," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3/2022).
Dia mengatakan, pada triwulan IV 2021 Jabar tumbuh positif sebesar 6,21 persen (yoy) dan meningkat signifikan dibandingkan triwulan III 2021. Dia menyebut beberapa faktor pendukung membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut merupakan cerminan dari kemajuan pemulihan ekonomi yang semakin membaik, khususnya pasca pelonggaran PPKM Jawa-Bali dan ditopang oleh meningkatnya permintaan global dan domestik pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru," kata Herawanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3/2022).
Dilihat secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 2,76%, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2021 yang tumbuh 0,78%. Oleh sebab itu, Jabar masih menjadi penopang perekonomian nasional dengan pangsa 13,02% di mana tertinggi ketiga setelah DKI Jakarta (17,17%) dan Jawa Timur (14,46%).
Dari sisi permintaan, komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor meningkat. Herwanto mengatakan, konsumsi menjadi kontributor utama terhadap perekonomian Jabar, di mana tercatat pada triwulan IV 2021 tumbuh positif 2,52%.
"Adapun menguatnya demand global memberikan dampak yang sangat baik pada permintaan ekspor ke Jawa Barat sehingga tumbuh tinggi mencapai 26,03% secara tahun ke tahun," ujarnya.
Sementara itu, dari sisi lapangan usaha, peningkatan terjadi pada sektor utama seperti industri pengolahan, perdagangan besar & eceran, serta transportasi & pergudangan. Seiring meningkatnya kegiatan ekspor, kinerja industri pengolahan pun terakselerasi sebesar 9,15% terutama yang ditopang oleh industri utama yakni TPT, elektronik, dan otomotif.