Dicabutnya subsidi minyak goreng membuat masyarakat khususnya pedagang mie goreng dan gorengan di Kota Sukabumi gigit jari. Pasalnya, minyak goreng menjadi salah satu bahan utama yang digunakan pedagang tersebut.
Adang (42), pedagang gorengan di Kota Sukabumi mengaku kewalahan untuk membeli minyak goreng. Dia mengatakan, minyak kemasan dan minyak curah di pasaran sama mahalnya.
Di sisi lain, keuntungan yang didapat tak seberapa jika dikurangi untuk modal usaha (membeli bahan-bahan gorengan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aduh gigit jari neng, bingung oge kudu kumaha (bingung juga harus bagaimana). Yah kalau gini terus kita paling neken ke konsumen antara harga gorengan yang dinaikkan atau bentuknya kita perkecil. Inginnya mah harganya enggak terlalu tinggi lagi (minyak goreng)," kata Adang di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, Kamis (17/3/2022).
Ramdan Taufik Hidayat, pedagang mie goreng Mang Udin, salah satu mie legendaris di Sukabumi ini juga mengaku terdampak atas perubahan harga minyak. Menurutnya, minyak goreng jadi cobaan baru bagi pedagang setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Lonjakan harga minyak ibarat hantaman baru buat para pedagang setelah pembatasan pandemi. Lonjakannya terasa banget khususnya Mie Goreng Mang Udin memakai minyak per hari sekitaran 8 liter hitung dari awalnya membeli minyak kisaran Rp 28 ribu sampai Rp 38 ribu sekarang Rp 48 ribu," ungkap Ramdan.
Tak hanya itu, tingginya harga minyak goreng juga berbarengan dengan harga bahan baku lain. "Kita mengeluarkan kocek lebih untuk minyak dan bahan-bahan lain pun ikut naik juga cabai, sasa, ayam, dan bahan baku lainnya," ujarnya.
Aakhirnya, kata dia, Mie Goreng Mang Udin mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual. Kenaikan harga jual mie favorit warga Sukabumi ini juga menurutnya tak dilakukan semena-mena dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
"Kalau mie goreng porsi tetap sama seperti biasa. Ya dijalani dulu saja, mudah-mudahan pemerintah bisa menjaga lagi harga sembako. Sabar dulu aja mungkin nanti akan ada petimbangan di waktu yang pas untuk kenaikan harga," pungkasnya.
(mso/bbn)