Kisah Susah Emak-emak: Berburu Migor hingga Buntuti Mobil Pemasok

Kabupaten Garut

Kisah Susah Emak-emak: Berburu Migor hingga Buntuti Mobil Pemasok

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 07 Mar 2022 16:40 WIB
Emak-emak di Garut Antre Minyak Goreng
Emak-emak di Garut antre minyak goreng. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut - Warga di Kabupaten Garut saat ini kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng karena ketersediaannya yang sedikit di pasaran. Emak-emak meradang dan merasa miris dengan langkanya barang tersebut.

Susahnya mencari minyak goreng tersebut dirasakan Yanti (44), seorang warga Tarogong Kidul. Biasanya, Yanti memperoleh minyak goreng di pasar tradisional. Namun, saat ini ketersediaannya cukup sulit ditemukan.

"Ampun, minyak goreng mahal dan susah. Sekarang setiap hari itu harus mikir, besok harus kemana cari minyak goreng," kata Yanti saat berbincang dengan detikJabar, Senin (7/3/2022).

Dalam kesehariannya, Yanti mengaku sangat membutuhkan minyak goreng. Terlebih, dia membuka usaha camilan dan kue di rumahnya yang diedarkan via daring. Jika pun ada, minyak goreng harganya dianggap mahal.

"Untung nggak seberapa habis buat beli minyak," ucap Yanti.

Kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng juga dirasakan oleh Firda (20), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tarogong Kidul. Firda mengaku kini setiap hari dirinya mendapatkan tugas ganda dari sang emak. Dia diminta untuk ikut berburu minyak goreng.

"Setiap hari kalau ada info minyak goreng ada di mana ya dikejar," kata Firda.

Firda mengatakan, dia dan emak-emak yang ikut antre membeli minyak goreng di mini market kerap tidak kebagian lantaran diserbu pembeli lain. Dia kemudian putar otak agar perjuangan tak sia-sia.

"Strateginya ya ikutin mobil pemasoknya. Tanya sama sopir tujuannya mau ke mana, setelah tau ya kita buntutin dan beli di sana," katanya.

Menurutnya, toko modern adalah tempat yang paling pas untuk membeli minyak goreng. Sebab, harganya tergolong masuk akal dibanding di pasar dan grosir.

"Kalau di pasar, dua liter biasa harganya Rp 35-38 ribu," ucap Firda.

Kesulitan dalam memperoleh minyak goreng ini dianggap miris oleh kaum emak-emak. Sampai-sampai, ada seorang ibu yang curhat langsung ke Wakapolda Jabar Brigjen Bariza Sulfi saat memantau vaksinasi di Pendopo Garut, Sabtu (5/3) lalu.

"Iya pak, minyaknya jadi mahal lah," kata sang emak.

Pemkab Garut melancarkan sejumlah jurus agar warganya tak kesulitan mendapatkan minyak goreng yang murah. Mulai dari membagikan minyak goreng gratis bagi peserta vaksinasi hingga melakukan sidak ke pasaran. (bbn/yum)



Hide Ads