Saat ini begitu mudahnya meraup cuan bila kita memahami cara dan konsisten dalam prosesnya. Hal itu diungkapkan oleh Arif Priatna (32) pemuda asal Karawang yang kini menjadi manajer di Kribo Gaming.
Saat detikJabar menyambangi kediamannnya, di Kampung Bubulak Sauyunan, Karawang Barat, pemuda yang bekerja sebagai marketing itu mengisahkan proses meraup cuan melalui game.
"Awal saya bermain game itu, karena sekadar mengisi waktu luang aja, di saat istirahat dari aktivitas kerja," kata Arif saat diwawancarai di rumahnya, Kamis (3/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan pria pehobi BMX itu, dari kegemarannya itu ia mulai mencari peluang dengan mencoba peruntungan di media sosial.
"Jadi kemudian, saya dapat masukan dari teman soal streamer atau istilahnya itu membagikan aktivitas bermain game di Facebook," katanya.
Dari situlah, Arif lalu mencoba menerapkan masukan dari temannya, dengan menggarap akun khusus gaming dan memberi beberapa peralatan yang dibutuhkan.
"Jadi awal itu mulai mencoba jadi streamer gaming itu pada tahun 2019 bulan Februari," bebernya.
Ketertarikannya menjadi streamer karena tergiur atas pendapatan yang didapat.
"Jadi saya liat informasi soal streamer ini, dan ternyata banyak yang mendapatkan uang banyak dari ini, dari situlah saya berpikir kenapa saya tidak coba, sementara saya suka bermain game," ungkapnya.
Memulai Jadi Streamer Gaming
Sejak 2019 itu, ia memulai konsentrasinya bermain game-nya dan menjadi streamer gaming di Facebook. Awal memulai diakuinya tidak mudah dan penontonnya masih sedikit.
"Awal launching akun gaming di Facebook itu video live streaming saya hanya satu dua orang saja yang menonton, tapi saya coba konsisten terus dan terus membuat video streaming," ucapnya.
Setelah setengah tahun berjalan, akun gamingnya mulai banyak ditonton dan disukai. Hingga kemudian, akunnya mampu mendapatkan pendapatan dari Facebook.
"Hampir setengah tahun dari awal jadi streamer akhirnya akun saya bisa ter-monetize (menghasilkan uang) di Facebook," bebernya.
Baca juga: Ridwan Kamil Lepas Ekspor Kopi Asal Garut Senilai Rp 4 M ke Belanda
|
Namun setelah itu, katanya untuk mendapat uang yang ada di akunnya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Jadi saya juga sempat bingung untuk dapat mencairkan penghasilan yang didapat, jadi ketika akun sudah ter-monetize oleh pihak Facebook, saya juga harus mengikuti persyaratan lainnya untuk mencairkan penghasilannya, salah satunya akun harus level up atau kalau penonton yang memberikan star atau bintang memenuhi target minimal 100 dolar, itu bisa dicairkan 3 bulan sekali," terangnya.
Kemudian, setelah akunnya di level up, ia terus menaikkan popularitas akun gaming-nya hingga kemudian bisa ke tahap partnership dengan pihak Facebook.
"Jadi setelah tahap level up, saya terus meningkatkan konsistensi bermain game, juga mengelola akun lebih profesional dan membentuk tim," bebernya.
Setelah 6 bulan konsisten, akun gaming-nya bisa menjadi masuk ke tahap partnership dengan pihak Facebook.
"Jadi akun gaming saya mulai mencoba ke tingkatkan partnership dengan daftar di main gaming Facebook," bebernya.
Keberhasilan atas konsistensinya itu, akun gamingnya akhirnya menjadi partnership dengan pihak Facebook dengan mendapat penghasilan setiap sebulan sekali mendapat 100 dolar.
"Jadi kalau partnership ini bisa dapat 100 dolar per bulan, dan langsung masuk ke rekening dalam bentuk rupiah," katanya.
Setelah mendapatkan penghasilan itu, ia terus mencoba meningkatkan kemampuan jangkauan penonton hingga ke tahap partner utama Facebook.
"Jadi tahap selanjutnya, saya berhasil mencapai target sampai 60 ribu jam tayang selama sebulan dan menjadi partner utama Facebook dengan penghasilan yang cukup lumayan hingga puluhan juta rupiah," bebernya.
Tentunya, kata dia, puluhan juta itu didapat sudah beberapa kali didapatkannya.
"Jadi puluhan juta itu, alhamdulillah didapat beberapa kali karena akun gaming saya selalu capai target jangkauanya yakni 60 ribu jangkauan," terangnya.
Namun, kini saat Facebook berubah menjadi Metaverse ia harus meregistrasi ulang akun gaming-nya.
"Jadi saat ini Facebook kan berubah jadi Metaverse jadi ada aturan baru dan akun saya diregistrasi ulang, dan aturan lumayan lebih ketat dan juga syaratnya lebih berat," katanya.
Meski aturan baru, ia kini masih fokus mengembangkan streamer gaming-nya dengan tim yang dibentuknya.
"Jadi saat proses registrasi ulang itu, saya juga buat akun baru dengan tim gamer yang baru jadi berharap bisa berkembang seperti akun sebelumnya yang bernama cara gaming id," pungkasnya.
Saat detikJabar melihat kediamannya, Arif mengubah salah satu ruang di rumahnya menjadi ruang khusus untuk streamer gaming dan memiliki satu orang gamer yang fokus menjalankan streaming gaming selama 4 jam perhari agar mampu menembus jangkauan jam tayang yang disyaratkan.
Dari penghasilan streamer gaming itu, ia membagikan pendapatannya itu 30 persen ke pihak manajemen dan 70 persen ke pemain atau gamer atau streamer.
(yum/bbn)