Curhat Warga soal Sirkuit Mandalika Dongkrak Ekonomi Daerah

Curhat Warga soal Sirkuit Mandalika Dongkrak Ekonomi Daerah

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Sabtu, 26 Feb 2022 18:39 WIB
Ketut Sumedana, salah satu warga Kota Mataram saat di Sirkuit Mandalika.
Ketut Sumedana, salah satu warga Kota Mataram saat di Sirkuit Mandalika. (Foto: Istimewa)
Majalengka -

Hadirnya Pertamina Mandalika International Street Circuit atau yang dikenal Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar, bahkan Kabupaten tetangga sekalipun.

Ketut Sumedana, salah satu warga Kelurahan/Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, yang juga pelaku wisata di wilayah tersebut kini merasakan dampaknya.

"Sebagai warga sini saya merasakan dampak positifnya. Salah satunya sektor ekonomi masyarakat sini jadi terbantu. Karena itu mulai dari pariwisata, UMKM, hingga pertaniannya sekarang jadi semakin menggeliat," kata Ketut kepada detikJabar di Majalengka, Sabtu (26/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampaknya bukan saja wisata yang ada di sekitar Lombok Tengah tapi sampai ke Kota Mataram, Senggigi Lobar dan Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Semoga event ini bisa menjadi even tahunan dan bertambah jadi sirkuit F1 kedepannya," lanjutnya.

Kata Ketut, usaha hotelnya yang sudah berjalan sejak tahun 90 an, setelah hadirnya sirkuit tersebut, hotelnya kini mulai ramai diinapi oleh turis-turis macanegara baik lokal.

ADVERTISEMENT

"Saya juga punya usaha di bidang wisata, sangat merasakan dampaknya. Dari tahun 90 an baru sekarang merasa kewalahan. Apalagi setiap weekend, kamar penginapan semuanya full di sini," ucap dia.

Selain peluang usaha, jelas dia, Sirkuit Mandalika juga memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Sebab, sektor pendukung seperti rumah makan, cafe, kedai kopi dan perhotelan kini menjamur setelah Sirkuit Mandalika dibangun.

"Sekarang hotel-hotel, restoran, apalagi cafe bermunculan di daerah saya. Artinya kan itu membawa positif ke masyarakat, peluang kerja buat warga setempat jadi banyak," ujar dia.

Selain itu, kata dia, ada hal yang menarik dari cara warga setempat untuk mencari pundi-pundi 'cuan'. Sebagian besar rumah masyarakat dijadikan tempat penginapan wisatawan.

Dengan dijadikan 'hotel dadakan' mereka rela nebeng tidur di rumah tetangga bahkan di tempat-tempat lain asalkan bisa dijadikan tempat tidur.

"Ya, masyarakat sini nya seneng-seneng aja, soalnya kan dapet penghasilan tambahan. Untuk tidur, mereka di mana aja jadi. Kadang di tetangga, kadang di gazebo-gazebo gitu," jelas dia.

"Kalau di sini mayoritas petani. Sebelum ada Mandalika kita memanfaatkan kekayaan alam aja," sambungnya.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads